Diskes Inhil Tingkatkan Pantauan di Sekolah

Senin, 17 Maret 2014

post


Tembilahan (Inhilklik) - Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, terus meningkatkan pantauan di sekolah-sekolah yang ada di daerah ini sebagai upaya mengantisipasi dampak kabut asap kebakaran lahan bagi kesehatan pelajar.

Itu tindakan diskes setelah menurut hasil pantauan Satelit NOAA 18 yang dirilis Badan Lingkungan Hidup (BLH) Inhil, Rabu (12/3) ditemukan 10 titik panas yang tersebar pada beberapa kecamatan di Inhil, Kecamatan Mandah yang terbanyak dengan 4 titik.

Pengamatan yang dilakukan BLH ini juga mengindikasikan bahwa sebagian besar lahan dan hutan yang terbakar berada pada kawasan lahan masyarakat, dimana kuat indikasi penyebabnya terjadi karena pembersihan lahan atau pembukaan lahan oleh masyarakat dengan cara membakar.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala BLH Inhil melalui Kepala Bidang, Ir Ardi Yusuf, Kamis (13/3). Menurut dia, dari sekian banyak titik api tersebut sebagian besar berada pada lahan masyarakat bukan pada lahan yang dikelola perusahaan perkebunan sebagaimana yang dulu sering terjadi.

“Jumlah titik api memang terpantau naik turun, namun pada dua hari terakhir terindikasi naik, dimana sebelumnya terpantau 30 titik api, maka hasil pantauan pada Rabu sore (12/3), terlihat penurunan yang sangat signifikan dari 30 titik api menjadi 10 titik api pada beberapa kecamatan di Inhil, dimana sebagian besar terpantau di lahan masyarakat, “ kata Ardi yusuf.

Sementara itu, salah seorang petugas perusahaan perkebunan HTI di Kecamatan Gaung mengungkapkan bahwa pihaknya sejak musim kemarau senantiasa waspada dan meningkatkan pengamanan, karena dari pengalaman yang ada pada musim kemaran seperti ini mudah sekali terjadi kebakaran hutan dan lahan, teruma di lokasi perusahaannya.

“Kami sekarang lagi siaga penuh antisipasi terjadi kebakaran hutan dan lahan, selain itu kami juga tengah membantu upaya pemadaman pada lahan masyarakat disekitar lokasi perusahaan, “ kata Iyan salah seorang petugas di lahan HTI Gaung.

Sementara itu Dinas Kesehatan Inhil terus meningkatkan pantauan pengaruh kabut asap ini pada masyarakat, khususnya para siswa SD dan SMP sederajat di seluruh Inhil melalui Puskesmas-puskesmas guna mengambil data apakah siswa perlu diliburkan atau tidak.

“Selain kasus penyakit ISPA yang terus meningkat, beberapa penyakit alergi lain juga terlihat naik kasusnya, namun sejauh ini uapay untuk meliburkan siswa sekolah belum ada, karena di Inhil ada indikasi kabut asap yang terkadang muncul kuat dan terkadang hilang, tetapi kita tetap pantau secara continue, “ kata Kadinkes Inhil melalui sekretarisnya, Ridwan Ahim. | MC Riau