Dua Bayi di Amerika Berhasil Sembuh dari HIV

Ahad, 09 Maret 2014

post

Ibu hamil yang mengidap HIV berpotensi menularkannya pada janin.Inhilklik.com - Dua orang bayi di Amerika Serikat dilaporkan berhasil bebas dari virus HIV yang ditularkan ibunya saat masih di dalam rahim. Pengobatan intensif dilakukan sesaat setelah bayi itu dilahirkan.

Diberitakan CNN, Kamis 6 Maret 2014, salah satu bayi berasal dari Mississippi yang dilahirkan tiga tahun lalu. Beberapa jam setelah dilahirkan, dokter langsung memberikannya tiga obat antiretrovital -AZT, 3TC dan Nevirapine- dengan dosis tinggi.

Laporan terbaru, bocah yang kini balita itu telah bebas dari virus HIV. Pengobatannya sendiri telah dihentikan setelah dua tahun.

Bayi penderita HIV lainnya dilahirkan musim panas tahun lalu di rumah sakit Miller Children di Long Beach, California. Ibunya menderita AIDS. Empat jam setelah dilahirkan, jabang bayi ini juga diberikan obat antiretroviral dengan dosis tinggi. 

Sebelas hari kemudian, virus itu tidak terdeteksi lagi di darahnya. Saat ini sudah sembilan bulan berselang, HIV masih belum dideteksi di bayi tersebut. Pengobatan dengan antiretroviral masih terus dilakukan.

Berbeda dengan ibu dari California, ibu bayi Mississippi baru diketahui mengidap HIV setelah akan melahirkan, seperti dicantumkan dalam laporan Jurnal Medis New England. Jadi dokter belum sempat memberikan perawatan apapun untuk mencegah penularan HIV ke bayi di rahim.

"Kami tidak sempat merawat ibu itu saat hamil seperti yang kami lakukan sebelumnya untuk mencegah penularan pada bayi," kata Dr. Hannah Gay, ahli HIV anak di Pusat Medis University of Mississippi.

Dokter menyuntikkan antiretroviral 30 jam setelah bayi itu lahir dengan harapan dapat mengendalikan virus. Namun beberapa hari, kata Gay, bayi itu positif HIV. Perawatan dengan antiretoviral dilanjutkan selama 15 bulan.

Pada Maret 2013, para ahli menyatakan bahwa bayi itu "secara fungsi sembuh" dari HIV. Sembuh secara fungsi maksudnya kadar virusnya sangat kecil sehingga tidak diperlukan perawatan jangka panjang dan pengujian standar tidak mampu mendeteksi virus itu dalam darah.

Penularan HIV pada Janin

Ibu yang positif HIV akan memberikan antibodinya pada bayi dalam rahim. Maka dari itu, perawatan sejak dini diperlukan untuk mencegah antibodi mengandung virus menular pada janin.
Dr. Katherine Luzuriaga, ahli sistem imun tubuh di University of Massachusetts mengatakan hanya 30 persen antibodi yang menularkan virus. Jika diberikan perawatan yang tepat, maka penularannya akan menjadi kurang dari 2 persen.

Janin akan rentan tertular jika infeksi HIV ibu tidak dikendalikan. Bayi dari ibu pengidap HIV akan mendapatkan terapi antiretroviral atau ART. ART adalah kombinasi dari tiga obat untuk menekan virus dan menghentikan penyebaran penyakit.

Namun ART tidak membunuh virus. Pengujian menunjukkan virus dalam darah bayi Mississippi terus menurun jumlahnya dan mencapai taraf tidak terdeteksi dalam waktu 20 hari setelah perawatan pertama.

Pasien Berlin

Sebelumnya hanya ada satu orang yang berhasil sembuh dari HIV, yaitu seorang pria bernama Timothy Brown yang dikenal dengan julukan "pasien Berlin".

Pada tahun 2007, Brown, warga Amerika yang tinggal di Jerman mengidap HIV dan leukimia. Dia menjalani operasi cangkok sumsum tulang belakang. Setelah operasi, leukimia dan HIV yang diidapnya ternyata sembuh. 

Hingga tahun lalu, pengujian HIV pada Brown terbukti masih negatif. Namun kasus Brown tergolong unik dan prosedur yang dilaluinya sangat berbahaya, tidak bisa cocok dengan semua orang. 

Sumsum tulang yang diterimanya ternyata memilii mutasi gen khusus yang membuat sel induk secara alami mampu melawan virus. Hal serupa tidak dialami oleh dua pengidap HIV lainnya pada Juli tahun lalu. Setelah operasi tulang belakang, HIV mereka memang hilang tapi kembali terdeteksi pada Desember. | viva