Letusan Kelud, Tanda Berakhirnya Kekuasaan Soekarno, Soeharto dan SBY?

Senin, 17 Februari 2014

post

Ada yang menafsirkan, letusan Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur, sebagai pertanda akan berakhirnya kekuasaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Partai Demokrat.

Mbah Kono, warga Karisedenan Kediri, salah satu warga yang memiliki kepercayaan dan mengaitkan meletusnya Gunung Kelud dengan masalah politik. Dalam obrolan akhir pekan lalu, (15/2/2014), Mbah Kono berkisah tentang meletusnya Gunung Kelud pada Rebo Wage, 26 April 1966.

Dia mengistilahkan, Kelud ketika itu mengamuk dengan mengeluarkan banjir lahar panas seperti orang berbaris menerjang Kali Badak, Kali Putih, Kali Ngobo serta lainnya. Sebelumnya mendung dan kilatan petir berwarna merah seperti keris menghujam bumi bisa dilihat di atas langit Kota Blitar.

Amukan Kelud menewaskan sedikitnya 210 orang, terbesar warga sekitar Desa Jatilengger, Kecamatan Ponggok, 10 Km di barat Blitar. Zaman saat itu dinilai Mbah Kono adalah hari-hari yang sulit bagi warga Blitar.

Orang Kejawen kuno (Hindu-Jawa) menyebut gunung meletus sebagai tanda angkara murka ketidaksukaan alam terhadap tingkah manusia yang sombong dan pongah.

"Masyarakat Jawa Kuno mempercayai gunung sebagai dewa," kata Mbah Kono, sebagaimana dikutip beritajatim.

Meski sebagian orang menganggap klenik, namun ada benang merah yang kuat dengan meletusnya Kelud pada 1966 dengan kejatuhan Sukarno.

Momentumnya adalah sebulan sebelumnya tatkala peristiwa Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) 1966, ketika Jenderal Soeharto mengambil alih pimpinan Republik Indonesia setelah peristiwa Gestapu 1965. Meski surat perintah tersebut hingga kini masih belum diketahui keabsahannya.

Supersemar 1966 merupakan tonggak awal kepimimpinan Presiden Soeharto selama 30 tahun hingga akhirnya lengser pada 1998.

Tanda-tanda Soeharto jatuh pada 1998 juga sudah banyak orang Kejawen memperkirakannya. Yaitu saat Gunung Kelud meletus pada 1990. Tidak pernah jelas kenapa orang Jawa selalu melihat bahwa letusan Gunung Kelud membawa tanda sebagai perubahan politik.

Begitu juga saat meletusnya Kelud Mei 1901, orang Jawa mengaitkan dengan zaman baru setelah 300 tahun dijajah Belanda yaitu dengan kelahiran Sukarno Putra sang Fajar tanggal 6 Juni 1901.

Sukarno menyebutkan satu pertanda besar yang tak pernah dilupakannya adalah dia lahir bersamaan dengan meletusnya Gunung Kelud pada 1901. Jarak gunung tersebut hanya puluhan kilometer dari kediaman Sukarno kecil di Blitar Jawa Timur.

Apakah meletusnya Gunung Kelud pada Kamis Pon, 13 Februari 2014, sebagai pertanda berakhirnya rezim SBY dan Demokrat dalam kekuasaan? Anda boleh percaya, boleh juga tidak. Namun inilah realitas bahwa sebagian masyarakat kita ada yang mengaitkannya peristiwa alam tersebut dengan pertanda politik negeri ini. | inilah