Rengat (Inhilklik) - Kalau tak ada aral melintang, Senin (10/2) DPRD Inhu akan menggelar rapat Pleno terkait dugaan skandal seks Bupati Inhu Yopi Arianto. Rapat pleno itu dilakukan dalam rangka pembentukan Pansus soal dugaan yang mencemarkan nama Kabupaten Inhu itu.
Penegasan ini diungkapkan Wakil Ketua I DPRD Inhu Arwan Citra Jaya kepada wartawan, Jum’at (7/2) di Gedung DPRD Inhu usai menggelar pertemuan yang bertempat diruang Badan Musyawarah (Banmus) dengan utusan pengunjuk rasa terdiri dari Pemuda Peduli Moral (PPM) Inhu, Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Inhu serta sejumlah tokoh masyarakat Inhu.
Dalam kesempatan itu, Arwan Citra Jaya atau bisa disapa Wawan ini menegaskan, pihaknya meminta maaf karena dalam beberapa hari ini tak bisa menemui perwakilan masyarakat yang sudah mendirikan tenda di halaman kantor DPRD Inhu selama hampir sepekan. Ia menegaskan kalau DPRD Inhu memang sudah menjadwalkan dinas luar ke berbagai kota di Indonesia.
“Hari ini, setiap fraksi akan melaksanakan rapat intern di fraksinya masing-masing. Hasil dari rapat fraksi tersebut akan di plenokan. Disinilah akan diketahui, apakah akan dibentuk Pansus atau tidak, dan bukti terhadap pernyataan lisan yang sudah disampaikan oleh fraksi tersebut,” ungkapnya.
Menurutnya, apapun yang terjadi saat ini sebuah kewajiban bagi semua masyarakat Inhu, termasuk juga lembaga DPRD Inhu untuk dapat menyikapinya. Tapi harus disikapi secara positiif, sebab asas praduga tidak bersalah masih berlaku di negeri ini.
Sementara itu, Ketua KNPI Inhu, Supri Handayani yang turut hadir dalam pertemuan tersebut menegaskan, ia merasa yakin jika DPRD Inhu akan bersikap bijak. Karena persoalan ini menyangkut marwah daerah.
“Jika memang nantinya Pansus terbentuk dan eksekutif enggan memberikan dana, kami siap untuk mencarikan dananya, apakah melalui pengumpulan koin dari mereka yang peduli nantinya,” tegasnya.
Hadir dalam pertemuan tersebut, perwakilan dari tiga fraksi di DPRD Inhu yang berjumlah 15 orang, antara lin Fraksi Demokrat Plus, Fraksi Gabungan Bersatu dan Fraksi Suara Perjuangan Bersama.
Sementara dari Fraksi Golkar tak ada satupun yang ikut dalam rapat tersebut. Padahal sebelum rapat dimulai semuanya hadir.
Usai pertemuan tersebut, PPM dan Tokoh Inhu, langsung melepas kain putih, yang sebelumnya digunakan untuk menyegel kantor DPRD Inhu.
| katakabar