|
Ilustrasi/Net |
Jakarta (Inhilklik) – Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang
(DJPU) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat utang Indonesia
mengalami lonjakan Rp95,81 triliun selama periode September 2013.
Melansir
data yang diterbitkan DJPU, Selasa (22/10/2013), total utang Indonesia
pada September naik ke Rp2.273,76 triliun dari posisi Agustus sebesar
Rp2.177,95 triliun. Kenaikan utang ini tak lepas dari nilai tukar Rupiah
yang melemah dari Rp10.924 menjadi Rp11.613 per USD.
Jika dilihat secara
year-to-date (YtD) dari 2012, maka utang tersebut mengalami kenaikan Rp296,05 triliun dari posisi pada 2012 sebesar Rp1.977,71 triliun.
Utang
tersebut didominasi penerbitan obligasi alias surat berharga negara
(SBN) yang mengalami kenaikan sebesar Rp54,76 triliun dari Rp1.535,47
triliun pada akhir Agustus, menjadi Rp1.590,23 triliun pada akhir
September ini. Adapun obligasi tersebut terdiri dari denominasi Rupiah
sebesar Rp1.210,66 triliun dan denominasi valuta asing (valas) sebesar
Rp379,56 triliun.
Di sisi lain, pinjaman negara juga naik ke
Rp683,533 triliun. Dengan pinjaman luar negeri tercatat mengalami
kenaikan sebesar Rp43,04 triliun dari Rp640,66 triliun pada akhir
Agustus, menjadi Rp681,70 triliun pada akhir September.
Pinjaman
luar negeri tersebut berasal dari pinjaman bilateral sebesar Rp385,52
triliun, pinjaman multilateral sebesar Rp263,17 triliun, pinjaman
komersial sebesar Rp32,65 triliun, dan
suppliers sebesar Rp360 miliar. Sedangkan pinjaman dari dalam negeri tetap berada di kisaran Rp1,83 triliun.
(*)
Sumber: okezone.com