|
Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah (kanan), adiknya Wakil Bupati Serang Tatu Chasanah (tengah), dan menantunya anggota DPRD Serang Ade Choirunnisa (kiri) |
Inhilklik.com - Keluarga
Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, dinilai memiliki kekuasaan yang
sangat besar di seluruh wilayah Banten. Politik dan ekonomi dikuasai
oleh dinasti keluarga Atut.
Menurut juru bicara keluarga Ratu
Atut, Fitron Nur Ikhsan, dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu 12
Oktober 2013, penilaian orang tidak sepenuhnya benar tentang keluarga
Ratu Atut. Apalagi, yang menilai, keluarga ini hanya dalam sekejap
meraih sukses.
Menurut Fitron, jabatan yang diraih Atut dan
keluarganya sudah melalui proses yang panjang dan prosedural. Ratu Atut
contohnya. Untuk menjadi seorang gubernur, dia menjelaskan, Atut tidak
menggunakan cara-cara yang melanggar konstitusi.
"Proses pilkadanya dilalui dengan tahapan-tahapan yang fair," ujarnya.
Bahkan,
Fitron menambahkan, adik ipar Atut, Airin Rachmi Diany, pernah digugat
di Mahkamah Konstitusi sebelum resmi menduduki jabatan wali kota
Tangerang Selatan. Namun, MA tetap memenangkan Airin.
Fitron
menjelaskan, Airin juga pernah kalah dalam Pemilukada Kabupaten
Tangerang saat maju menjadi calon wakil bupati. "Mencalonkan lagi di
Tangerang Selatan dan menang," katanya.
Awal dinasti AtutFitron
Nur Ikhsan menuturkan, cikal bakal dinasti keluarga Atut diawali oleh
ayahnya, Tubagus Chasan Sochib. Chasan pesohor sebagai jawara Banten
sekaligus pengusaha sukses. Banyak orang yang segan dengan Chasan.
"Karena ayahnya ibu Atut mempunyai usaha besar yang bernaung di bawah PT Ciomas Raya pada 1970," kata Fitron.
Fitron
menjelaskan, perusahaan keluarga bernama PT Ciomas Raya pada masa
pemerintahan Orde Baru banyak mendapat proyek ratusan juta rupiah. Sejak
saat itu, keluarga Atut dipandang sebagai keluarga yang sangat kaya dan
berpengaruh.
Perkembangan kerajaan bisnis dan politik keluarga
Atut semakin pesat usai reformasi 1998. Saat itu, dinasti Atut terus
meningkat, hingga mengantarnya menduduki kursi gubernur Banten.
Dalam
perkembangan demokrasi di Indonesdia, kesempatan sistem pemilihan
kepala daerah secara langsung disambut oleh keluarga Atut. Bersama sang
ayah, dan dengan kemampuan finansial yang sangat besar, Atut pun terjun
di kancah politik.
"Selain modal kapital kuat, keluarga Atut juga
dikenal sebagai keluarga jawara yang disegani seluruh wilayah Banten.
Jawara tersebut dipelihara oleh sang ayah sampai pada tataran paling
rendah, di tingkat desa. Jawara itu sebagai basis akar rumput,"
ungkapnya.
Keluarga duduk di posisi pentingChasan disebut-sebut punya banyak istri. Namun yang diketahui pasti, istrinya ada enam dan 25 ahli waris.
Chasan meninggal pada 30
Juni 2011. Tapi, sepeninggalnya, dinasti keluarga ini tidak runtuh.
Keluarganya banyak yang menduduki jabatan penting di wilayah Banten.
Baik di pemerintahan maupun bisnis.
Berikut keluarganya yang duduk di jabatan politik:
Ratu
Atut, anak tertua dari istri pertama Chasan, saat ini menjabat Gubernur
Banten. Atut sudah menduduki jabatan gubernur dua periode. Sebelumnya,
dia menjabat wakil gubernur pada 2001.
Suaminya, Himat Tomet
menjabat anggota Komisi V Fraksi Partai Golkar 2009-2014. Anaknya Atut,
Andika Hazrumy menjabat anggota DPD Banten 2009-2014 sekaligus sebagai
pengusaha.
Beberapa perusahaan dipimpin Andika. Menantunya, Ade Rossi Khoerunisa menjabat wakil ketua DPRD Kota Serang 2009-2014.
Adik
Atut, Ratu Tatu Chasanah, menjabat wakil bupati Serang 2010-2015. Adik
iparnya, Airin Rachmi Diany menjabat wali kota Tangerang Selatan
2011-2016.
Ratu Atut juga banyak mempunyai adik dari ibu tirinya yang duduk di posisi penting.
Tubagus
Haerul Jaman, anak dari istri kedua Chasan, menjabat wali kota Serang
2013-2018. Adiknya, Ratu Lilis Karyawati menjabat Ketua DPD II Golkar
Kota Serang 2009-2014. Suaminya Ratu Lilis, Aden Abdul Khaliq menjabat
anggota DPRD Banten 2009-2014.
Anak dari istri ketiga Chasan
tidak kalah penting posisinya. Ratu Heni Chendrayani dan Ratu Wawat
Cherawati menjabat pengurus Kadin 2012-2017.
Istri kelima Chasan,
atau ibu tiri dari Ratu Atut, Heryani Yuhana menjabat anggota DPRD
Pandeglang 2009-2014. Istri keenam Chasan, Ratna Komalasari menjabat
anggota DPRD Kota Serang 2009-2014.
Dinasti keluarga Atut yang
begitu kokoh dan digdaya di ujung tanduk. Adik kandung Atut, Tubagus
Chaeri Wardana alias Wawan, ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi pada
Kamis, 3 Oktober 2013, dalam kasus suap yang juga menjerat Ketua MK,
Akil Mochtar.
Wawan disangka menyuap Akil dalam kasus sengketa
Pilkada Lebak, Banten. KPK menyita uang Rp1 miliar dari Wawan yang
diduga akan diberikan pada Akil.
Penangkapan Wawan bagai bola
salju yang begitu cepat menuruni lereng bukit. Setelah menahan Wawan,
KPK langsung mencegah Ratu Atut ke luar negeri. Pencegahan ini berlaku
selama enam bulan ke depan untuk mempermudah penyidikan KPK.
Apakah dinasti keluarga Atut akan terus digdaya menjadi penguasa Banten? (viva)