Jakarta (Inhilklik) - Ada saja tingkah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik
di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat, 23 Agustus 2013. Seusai
mendampingi sejumlah menteri ekonomi memberikan keterangan pers ihwal
paket kebijakan stabilisasi nilai rupiah dan saham yang anjlok, dia
menghindari wartawan dengan masuk toilet perempuan. (baca:
KPK Tegaskan Panggil Jero Wacik)Seusai
konferensi pers, para wartawan menghadang Jero. Pers ingin mewawancarai
mengenai kasus dugaan suap di Satuan Kerja Pelaksana Kegiatan Hulu
Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). "Pak Jero, boleh wawancara sebentar?"
kata seorang wartawan televisi.
Namun, permintaan ini ditolak
Jero lantaran dia ingin ke kamar kecil. Mantan Menteri Pariwisata itu
lantas masuk ke kamar mandi pria di lantai dasar Kantor Kepresidenan.
Selama kurang lebih tiga menit ia di kamar kecil, wartawan setia
menanti.
Saat Jero keluar dari kamar kecil pria, dia melihat para
wartawan yang masih menunggunya. Bukannya menghadapi wartawan, dia
malah tiba-tiba masuk ke toilet perempuan yang terletak persis di
samping kamar kecil pria. Tak jelas apa yang dilakukan Jero di dalam.
Selama sekitar dua menit ia ada di sana, kemudian keluar dan akhirnya
melayani rentetan pertanyaan wartawan. Salah satu pertanyaan wartawan
adalah ihwal kesiapan Jero jika dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi.
Sebelumnya,
Ketua KPK Abraham Samad menegaskan penyidik KPK bakal memeriksa Jero
Wacik. Menurut dia, pemeriksaan terhadap Jero ini tergantung verifikasi
dan validasi data yang dilakukan penyidik.
"KPK akan memanggil
dia jika dari hasil verifikasi data, keterangannya memang diperlukan,"
kata Abraham di kantornya, Rabu, 21 Agustus 2013, kemarin. Abraham
menjelaskan, pemeriksaan kasus suap bekas Kepala SKK Migas, Rudi
Rubiandini, saat ini dalam tahap verifikasi dan pendalaman.
Verifikasi
yang dilakukan penyidik, kata Abraham, menggunakan dokumen hasil
penyitaan dari kantor SKK Migas dan kantor Sekretaris Jenderal
Kementerian Energi.
KPK mencokok Rudi Rubiandini dari rumahnya
pada Selasa, 13 Agustus, lalu. Saat penangkapan tersebut, ada uang US$
400 ribu (sekitar Rp 4 miliar) yang dibawa Deviardi yang merupakan
pelatih golf Rudi. Selain itu, KPK juga menemukan uang US$ 90 ribu
(sekitar Rp 900 juta) dan Sing$ 127 ribu (sekitar Rp 1 miliar lebih)
ketika rumah Rudi digeledah. KPK lalu menangkap Simon Gunawan, petinggi
Kernel Oil Pte Ltd Indonesia, yang diduga sebagai penyuap Rudi.
Ketiganya telah ditetapkan sebagai tersangka.
KPK lalu
menggeledah sejumlah ruangan di kantor SKK Migas dan kantor Sekretaris
Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Saat penggeledahan
itu, ditemukan uang US$ 200 ribu (sekitar Rp 2 miliar) dari kantor
sekretaris jenderal.
(tempo)