Kasus Mutilasi di Bengkalis Diduga Terkait Bisnis Narkoba
INHILKLIK.COM, Pekanbaru - Polisi menetapkan 3 orang jadi tersangka kasus mutilasi di Kabupaten Bengkalis. Kasus mutilasi yang menewaskan Batu Santoso (27) ini diduga kuat terkait bisnis narkoba.
Kapolres Bengkalis, AKBP Hadi Wicaksono, menjelaskan, tersangka terakhir yang ditangkap adalah Harianto (31) alias Ari di Jakarta.
"Dengan tertangkapnya si Ari, maka kasus ini terungkap bahwa pelaku mutilasi semuanya tiga orang. Selain Ari, ada Ali Akbar dan Andrean alis Gondrong," kata Wicak di sela acara CFD Pekanbaru, Minggu (2/4/2017).
Dari pemeriksaan terhadap Ari, kata Wicak, pembunuhan tersebut dilakukan secara bersama-sama dengan dua rekannya. Tersangka Ari merupakan pelaku awal yang menikam perut korban. Selanjutnya Gondrong juga turut membantu membunuh. Sedangkan Ali Akbar membantu memegangi korban.
"Setelah dibunuh, Ari melakukan mutilasi dengan memotong bagian tubuh korban dan dimasukkan dalam koper," kata Wicak.
Usai membunuh, lanjut Wicak, tersangka Ali melarikan diri. Sedangkan pelaku Gondrong keesokan harinya membuat laporan ada orang dimutilasi. Gondrong membuat alibi ke polisi seakan-akan dia saksi pelapor tanpa ikut terlibat dalam pembunuhan tersebut. Dalam laporannya ke pihak kepolisian, Gondrong menuding pelaku mutilasi adalah Ari.
"Begitu Ari tertangkap di Jakarta dan kita lakukan pemeriksaan lebih dalam, ternyata pembunuhan itu juga dibantu dua rekannya Ali dan Gondrong," kata Wicak.
Dua pelaku sudah ditahan sedangkan pelaku atas nama Ali statusnya masih buron.
Dari pemeriksaan terhadap kedua tersangka, kata Wicak, dugaan sementara motif pembunuhan ini karena bisnis narkoba. Di mana selama ini tersangka Ari selalu bisnis narkoba yang diselundupkan dari Malaysia.
"Kedua tersangka menyebutkan, jika korban Bayu mengancam akan melaporkan bisnis narkoba tersebut ke pihak kepolisian," kata Wicak.
Polis juga menduga ada motif lain dalam kasus ini yaitu rasa kekesalan pelaku terhadap korban yang dianggap ingkar janji dalam memasang karpet untuk meja biliar. Pelaku Ari sudah memberikan uang pasang karpet, tapi tidak dikerjakan korban.
"Sepertinya kekesalan terhadap korban sudah terakumulasi oleh pelaku Ari baik soal ancaman akan dilaporkan ke polisi terkait bisnis narkobanya termasuk kekecewaan pemasangan karpet," tutup Wicak. (dtk)
Polda Riau Ungkap Ribuan Transaksi Fiktif Hotel-Tiket Pesawat di Kasus Korupsi SPPD
INHILKLIK - Polda Riau bekerja sama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk.
Selama 2024 Polda Riau Ungkap 2.270 Kasus Narkoba, 3.341 Tersangka Ditangkap
INHILKLIK - Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Riau di bawah kepemimpinan Kombes Po.
KPK Imbau Saksi Kasus Korupsi Eks Pj Walikota Pekanbaru Kooperatif, Bakal Ada Tersangka Baru?
INHILKLIK - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengimbau para pihak yang dipanggil sebagai saksi .
Hendak ke Malaysia, 26 WNA Diamankan Imigrasi Dumai
INHILKLIK - Sebanyak 26 warga negara asing (WNA) berhasil diamankan oleh pihak Imigrasi Dumai. Me.
Polda Riau Sita Lahan dan 11 Unit Homestay di Harau Sumbar Terkait SPPD Fiktif
INHILKLIK - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Riau menyita lahan .
Polisi Tangkap Empat Terduga Pelaku Bentrok dan Perusakan di Car Wash Pekanbaru
INHILKLIK - Aparat kepolisian menangkap empat orang pelaku bentrok dua organisasi kemasyarakatan .