Mujur! Pria Ini Temukan Emas Batangan Di Dalam Tank Bekas

INHILKLIK.COM, LONDON - Ibarat kejatuhan durian runtuh, penggemar tank ini menemukan 'harta karun' pada tank bekas yang baru saja dibelinya. Ia membeli tank 30 ribu poundsterling (Rp494,19 juta) dari eBay, si kolektor malah mendapati harta bernilai lebih dari 2 juta poundsterling, setara Rp32,94 miliar.

Semua bermula saat kolektor itu membuka tangki bahan bakar dari tank bekas tersebut. Tak disangka di dalam tank terdapat lima batang emas batangan.

Dilansir dari The Sun, Selasa 11 April 2017, pria beruntung itu bernama Nick Mead. Dia menemukan lima batang emas batangan di tank model T54/69.

Tank itu memang sengaja dibeli untuk menambah jumlah koleksi kendaraan perangnya yang kini berjumlah 150 unit.

Dikira Alat Peledak

Dia bersama sang mekanik, Todd Chamberlain, memfilmkan saat-saat mereka membuka tank berbahan bakar diesel ini. Siapa tahu ada alat peledak yang bisa ditunjukkan kepada rekan-rekannya.

Tak diduga, Nick dan Todd menemukan 5 batang emas berukuran 5 kg per batang dalam tangki bahan bakar. Nick menduga nilai emas tersebut menembus angka Rp30 miliar.

“Kami tidak tahu apa yang harus dilakukan. Anda tidak bisa membawa lima batang emas ke Cash Converter tanpa ditanya. Jadi, kami melapor polisi,” kata dia.

Ubah Nama Jadi Tank-a-Lot

Nick pun menamai tank tersebut dengan nama Tanks-a-Lot dan percaya emas tersebut berasal dari tentara Irak di Kuwait selama Perang Teluk. Tank itu tertangkap dan dikapalkan ke Inggris.

“Mereka harus memotong tangki bahan bakar untuk mengambil semua emas batangan,” kata dia.

Nick bercerita, polisi membawa emas-emas batangan yang ditemukan dan memberikan mereka semacam kuitansi. Emas dari kendaraan militer itu telah disimpan di kotak deposit penyimpanan di London, Inggris.

“Meskipun saya tidak mendapatkan emas itu kembali, saya masih punya tank yang cantik,” kata dia.

Sekadar informasi, Nick memang mengoleksi kendaraan perang tersebut. Tank itu kerap dikendarai untuk menuju ke lahan pertanian yang dia miliki. (hrc)