Kasus Ahok Disorot Dunia, Komnas HAM : Ini Ujian Membela Kedaulatan Hukum

INHILKLIK.COM, JAKARTA - Komisioner Komnas HAM, Maneger Nasution, mengatakan sorotan dunia terhadap vonis kasus penodaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi ujian bagi pemerintahan Indonesia yang telah bertanggung jawab membela kedaulatan hukum nasional.
Maneger memaparkan tidak ada yang salah atas putusan kasus Ahok. Penghukuman terhadap pelaku penodaan agama harus dipahami sebagai bagian dari ikhtiar untuk memastikan terbangunnya kohesi sosial demi ketahanan nasional.
"Perilaku penistaan agama oleh siapapun dan terhadap agama apapun telah nyata-nyata melanggar perasaan beragama (religious feeling) rakyat Indonesia, pada akhirnya menimbulkan ekses yang sangat serius terhadap keguyuban sosial di Tanah Air," ungkap Meneger melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (12/5).
Meneger menjelaskan "Ketuhanan yang Mahaesa" merupakan inti Pancasila dan menjiwai sila-sila lainnya, termasuk sila kedua yang berisi tentang hak azazi manusia yang adil dan beradab. Ia mengakui Indonesia memang bukan negara agama. "Tetapi masyarakatnya adalah masyarakat beragama," jelas dia,
Dalam konteks kepentingan kedaulatan hukum nasional, Meneger menegaskan presiden sebagai pemimpin tertinggi dalam sistem presidensial harus mengambil tanggung jawab melawan intervensi asing terhadap kedaulatan hukum nasional.
Pemerintah dapat menempuh jalur diplomasi untuk menjelaskan kepada asing dan pihak dalam negeri yang masih 'ngotot' ingin menghapus UU Larangan Penodaan Agama. "Sampaikan ulang kepada mereka bahwa Mahkamah Konstitusi telah menolak permohonan pembatalan UU Nomor 1 PNPS tahun 1965 tentang Larangan Penodaan Agama yang diajukan sejumlah LSM karena UU itu tidak bertentangan dengan HAM dalam UUD 1945," ungkap Meneger.
Meneger mengatakan semua pihak harus menghormati hukum yang berlaku di Indonesia. Tak terkecuali Kantor Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia Asia Tenggara PBB (OHCHR), Amnesty International, Uni Eropa, pejabat perwakilan asing di Indonesia, pejabat negara Indonesia atau siapa pun yang menentang vonis hakim terhadap Ahok yang terbukti secara sah dan meyakinkan telah melakukan penistaan agama.
Meneger memandang penistaan agama telah menjadi pemantik disharmoni sosial paling potensial di Indonesia. Menghadapi realitas itu, Indonesia wajib memberi perhatian maksimal. "Salah satu bentuknya, di samping memaksimalkan edukasi publik, adalah memberikan hukuman berat bagi penista agama." (rtc)
2025 Harga Rokok Naik, Pemerintah Batasi Konsumsi Produk Berdampak Negatif bagi Kesehatan
INHILKLIK - Pemerintah telah menetapkan harga jual eceran (HJE) rokok untuk 2025.Meski tar.
Rupiah Melemah di Awal Perdagangan
INHILKLIK - Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini Senin (9/12/2024) terhadap kurs dolar Am.
Potensi Transaksi Judi Online Mencapai Rp 1.000 Triliun pada 2026
INHILKLIK - Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengatakan, potensi transaksi judi online me.
Indonesia Bakal Impor Beras 1 Juta Ton
INHILKLIK - Pemerintah membuka peluang impor beras 1 juta ton. Menteri Koordinator bidang Pangan .
Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp6.623 Triliun
INHILKLIK - Dalam rangka menjaga agar struktur Utang Luar Negeri (ULN) tetap sehat, Bank Indonesi.
OJK Prediksi 20 Bank akan Bangkrut Tahun Ini
INHILKLIK - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi bahwa akan ada 20 BPR yang tutup sampai akhi.