Inggris Minta Warga nya Berhati-hati, Jaringan Pengebom Manchester Masih Berkeliaran
INHILKLIK.COM, MANCHESTER - Sebagian anggota jaringan pengebom bunuh diri Salman Abedi di akhir konser penyanyi pop Ariana Grande di Machester Arena diduga masih bebas, kata Menteri Dalam Negeri Inggris Amber Rudd.
Oleh karena itu, ia menyatakan pada Minggu (28/5) bahwa tingkat siaga terorisme di Inggris telah diturunkan sehubungan dengan kemajuan penyelidikan atas perkara itu, namun kewaspadaan tetap dijaga.
Polisi mengatakan telah menahan sejumlah besar anggota jaringan di balik pengeboman itu, yang merenggut 22 korban jiwa. Dua orang ditahan secara ekstra ketat, sementara polisi terus mengepung kelompok yang diduga kuat terkait ISIS.
Dalam wawancara dengan TV BBC, Rudd mengatakan, "Sangat mungkin. Gerakan itu masih berlangsung. Ada 11 orang ditahan dan gerakan tersebut sungguh masih berlangsung secara penuh."
Perdana Menteri Inggris Theresa May mengumumkan bahwa penyelidikan masih berlangsung dan pakar intelijen memutuskan menurunkan tingkat kewaspadaan dari peringkat tertinggi "kritis", yang berarti serangan mungkin sudah dekat, menjadi ke tingkat "berat".
Polisi menyiarkan foro Abedi pemuda berusia 22 tahun kelahiran Inggris dari orang tua Libya, yang diambil Senin malam (22/5) sebelum ia meledakkan diri, dan polisi meyakini pemuda itu merakit bom di apartemennya di tengah kota.
Pihak berwenang Inggris membenarkan bahwa pemuda itu baru-baru ini kembali dari Libya, dan polisi sedang mencari informasi akan kegiatannya mulai 18 Mei setelah ia kembali ke Inggris, demikian laporan Reuters.
Abedi sangat dikenal oleh dinas keamanan Inggris sebelum pengeboman, tetapi Rudd menampik berkomentar dengan tepat apa yang diketahuinya mengenai pemuda tersebut.
Media melaporkan bahwa orang-orang yang mengenal Abedi mulai mencemaskan pemuda itu dan pandangannya paling lama sekitar lima tahun sebelum meledakkan bom di Manchester Arena.
"Dinas intelijen masih mengumpulkan informasi mengenai dia, tetapi saya tidak ingin terburu-buru membuat kesimpulan, seperti yang Anda ketahui, mereka masih kehilangan sesuatu," kata Rudd.
Ketika ditanya seberapa besar potensi kelompok militan yang dikhawatirkan oleh pemerintah, Rudd mengatakan dinas keamanan melacak 500 perbedaan rencana yang melibatkan 3.000 orang yang masuk dalam "daftar utama" dan sekitar 20.000 orang orang di bawahnya.
Pemerintah Inggris sebelumnya juga mengeluh bahwa perusahaan telekomunikasi tidak berbuat banyak untuk mengatasi pemanfaatan jaringan mereka yang digunakan untuk memperkenalkan ideologi ekstremis dan pemakaian komunikasi antara para tersangka milisi melalui pesan.
Rudd mengatakan bahwa Inggris mengalami kemajuan dengan perusahaan Internet dalam hal ini, tetapi masih banyak yang bisa dikerjakan untuk menanggulangi aksi kejahatan. (ant)
Harga Emas Anjlok 3 Persen, Dipicu Berita Gencatan Senjata Israel-Hezbollah dan Bessent
INHILKLIK - Harga emas turun lebih dari 3% pada Senin (25/11), mengakhiri reli lima sesi yang mem.
Pertama Kali Terjadi dalam 130 Tahun, Gunung Fuji Kehilangan Lapisan Saljunya
INHILKLIK - Gunung Fuji yang ikonis di Jepang, dikenal karena lapisan saljunya yang selalu bertah.
Rupiah Dibuka Melemah ke Rp15.840, Terpukul Sentimen Pilpres AS dan Kenaikan Dolar
INHILKLIK - Mata uang rupiah dibuka melemah ke posisi Rp15.840 per dolar Amerika Serikat (AS) pad.
Ilmuwan Berhasil Mengungkap Waktu Kematian Matahari
INHILKLIK - Penelitian tentang tata surya menjadi semakin akurat. Universitas Warwick dan Badan A.
Bumi Akan Alami Kenaikan Suhu Global 3,1 Derajat Celsius yang Dapat Picu Bencana Iklim
INHILKLIK - Bumi berpotensi mengalami pemanasan global hingga 3,1 derajat celsius pada akhir abad.
Olimpiade Paris 2024: Indonesia Gagal Tambah Medali dari Panjat Tebing Putri
INHILKLIK, - Indonesia gagal menambah medali dari panjat tebing putri pada Olimpiade Paris 2024 s.