Bocah Pengidap Lipoma Harapkan Bantuan Pemerintah
INHILKLIK.COM, BENGKALIS - Bocah berusia empat tahun bernama Mutia, warga Desa Teluk Rhu Kecamatan Rupat Utara Kabupaten Bengkalis, Riau, mengharapkan perhatian dan bantuan dari pemerintah daerah setempat untuk mengobati penyakit lipoma yang sudah membengkak diwajahnya.
"Awalnya pada 1 April lalu Mutia hanya menderita sakit gigi biasa, keesokan harinya saya membelikannya obat di klinik bidan Sandra, setelah mengkonsumsi obat sakitnya hilang, namun wajahnya membengkak," kata Suriani, ibu dari Mutia di Bengkalis, Rabu.
Mutia adalah anak dari pasangan Turano dan Suriani. Bocah ini menderita kanker lipoma, yaitu tumor yang sudah merebak ketulang rahang atas dan harus segera dioperasi.
Melihat pipi anaknya semakin hari semakin membesar, mutia dibawa ke puskesmas, namun tidak membuahkan hasil lalu mutia dibawa ke praktek Dokter Wahyudin.
"Dokter mengatakan kemungkinan bengkak di pipi mutia adalah nanah yang mengental dan dia memberikan resep obat dan menyarankan kembali jika tidak ada perubahan, setelah obat habis kami kembali ke Dokter Wahyudin dan dia menyarankan agar Mutia di bawa kerumah sakit kota Dumai karena di khawatirkan Mutia mengindap kanker ganas," katanya.
Dia melanjutkan, pada 26 April Mutia dibawa ke rumah sakit Kota Dumai, setelah diperiksa, Mutia didapati mengidap tumor, karena rumah sakit tidak bisa melakukan operasi, mutia disarankan untuk ke rumah sakit Jakarta.
"Memang ini biaya yang tidak sedikit, kami bersama keluarga memutuskan untuk membawa Mutia ke Malaysia, 19 Mei lalu Mutia langsung ke Hospital Pantai Melaka disitu di Scan dokter bahwa tumor yang diderita Mutia sudah merebak ketulang rahang atas dan harus segera dioperasi dua kali dengan dana RM. 35.000 atau sama dengan Rp120 juta," katanya sedih.
Selanjutnya Mutia dirujuk ke Pusat Perobatan Oriental Klebang untuk pengambilan sampel, setelah dapat hasil sampel barulah diketahui mutia mengidap Liphoma dan harus segera dirawat.
"Dikarenakan di Melaka tidak ada perawatan tumor untuk anak-anak, akhirnya mutia dirujuk lagi ke Hospital University Kebangsaan Malaysia (HUKM), 29 Mei 2017 Mutia masuk dan dirawat disana sampai sekarang dianggarkan rawatan selama 6 bulan secara bertahap dan membutuhkan dana sebesar Rp130 juta," katanya.
Dengan biaya yang tidak sedikit, kedua orang tua Mutia berharap pemerintah setempat dapat membantu biaya pengobatan putrinya yang saat ini menjalani kemoterapi 1.
"Kami juga mengharapkan adanya bantuan dari donator, dan bisa memberikan bantuan dengan menghubungi M. Rafidi dengan nomor Hp 0852649907096, dan nomor Rekening Donasi/infaq/Sedekah BRI: 2115-01-003185-53-3 Mandiri Syariah :7101785992 Atas nama M.Rafidi," katanya penuh harapan. (Ant)
PT Bumipalma Lestaripersada Gelar Apel Siaga Pencegahan dan Penanggulangan Karhutla
TEMBILAHAN - Fenomena el nino yang terjadi di bulan ini menyebabkan kekeringan di berbagai .
Launching Program Gratis Penyetaraan Pendidikan, BDPN Inhil: Misi Kemanusiaan Menyelamatkan Anak Bangsa
INHIL - Yayasan Bangun Desa Payung Negeri (BDPN) Indragiri Hilir (Inhil) menggelar launching Prog.
BDPN & PNM Pekanbaru Bersama UNISI Tanam 7000 Bibit Mangrove
INHIL - Dalam rangka memperingati hari Mangrove se dunia, Bangun Desa Payung Negeri (BDPN) dan PT.
PT SRL teken MoU Desa Bebas Api dengan Tiga Desa
Tembilahan - PT Sumatera Riang Lestari (SRL) Blok VI yang beroperasi di Kabupaten Indragiri Hilir.
PT GIN Kembali Gelar Sosialsiasi dan Pelatihan Penanggulangan Karlahut
TEMBILAHAN - PT Gutung Idamannusa (GIN) kembali mengelar sosialisasi dan pelatihan penanggulangan.
PT GIN Sosialisasikan Pencegahan dan Penanggulangan Karlahutbun di Tiga Kecamatan
TEMBILAHAN - PT Guntung Idamannusa (GIN) menggelar sosialisasi pencegahan dan penanggulangan Keba.