Mayjen DI Pandjaitan yang Jadi Target karena Gagalkan Penyelundupan Senjata dan Pasrah saat Dibunuh

INHLKLIK.COM, JAKARTA - Mayor Jenderal TNI Donald Isaac (DI) Pandjaitan merupakan salah satu target utama dalam Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S/)KI). Ia masuk sebagai salah satu target untuk dibunuh karena telah berhasil membongkar rahasia pengiriman atau penyelendupan senjata dari Republik Rakyat Cina (RRC) untuk PKI. Senjata di masukan kedalam peti-peti bahan bangunan. Rencananya senjata-senjata ini akan digunakan untuk melakukan pemberontakan.
Banyak keinginan PKI yang ditentang oleh para perwira militer yang sekarang menjadi pahlawan revolusi Indonesia ini. Dan akhirnya pada tanggal 1 Oktober 1965, antek-antek PKI masuk rumah Pandjaitan secara paksa dan menembak pembantu yang berada di lantai dasar.
Mendengar suara tembakan, Pandjaitan turun kebawah dari lantai dua rumahnya dan mencoba melarikan diri. Namun usahanya gagal, Ia di tembak mati dan mayatnya di masukan kedalam truk untuk di bawa ke Lubang Buaya.
Dikutip dari berbagai sumber, Catherine Pandjaitan yang merupakan putri dari DI Pandjaitan menjadi saksi mata peristiwa dramatis yang menakutkan tersebut.
“Saya melihat kepala Papi ditembak dua kali,” Catherine mengisahkan. “Dengan air mata meleleh, saya berteriak, "Papi..., Papi...." Saya ambil darah Papi, saya usapkan ke wajah turun sampai ke dada.” ujarnya.
Catherine berkisah, peristiwa nahas terjadi sekitar pukul 04.30, pada 1 Oktober 1965 di rumah mereka di Jalan Sultan Hasanuddin (Blok M), seberang gedung Kejagung. Kala itu, ia tengah tidur di kamar lantai dua. Sekonyong-konyong ia terbangun karena suara teriakan dan tembakan yang membabi buta. Langsung ia mengintip ke jendela. Ternyata telah banyak tentara berseragam lengkap di perkarangan rumah. “Beberapa di antaranya melompati pagar, sambil membawa senapan,” kata Catherine.
Karena panik, ia lari ke kamar ayahnya. Ayahnya pun sudah terbangun dari tidur. Mereka pun berkumpul di ruang tengah lantai atas. Kata Catherine, almarhum ayahnya terus mondar-mandir, dari balkon ke kamar. Dia sempat mengotak-atik senjatanya, sebuah senapan stengun pendek.
Catherine sempat bertanya pada ayahnya soal apa yang terjadi. Tapi ayahnya bergeming. Sedangkan di lantai bawah, bunyi tembakan terus terdengar. Televisi, barang-barang koleksi kristal Ibu Panjaitan, dan barang lainnya hancur. Bahkan meja ikut terjungkal. Ayahnya memberi perintah kepada keluarganya, “Tiarap…tiarap,” kata Catherine menirukan ayahnya.
Sebelum menyerahkan diri ke para penculiknya, DI Pandjaitan sempat meminta Catherine menelepon Samosir, asisten Jenderal S. Parman. Usai itu, Catherine menghubungi Bambang, pacar sahabatnya. Tapi belum selesai pembicaraan, kabel telepon diputus.
Berseragam lengkap, kemudian DI Panjaitan turun ke ruang tamu. Seorang tentara berseragam hijau dan topi baja berseru, "Siap. Beri hormat," Tapi Panjaitan hanya mengambil topi, mengapitnya di ketiak kiri dan berdoa di garasi di sekeliling para penculiknya. Tak diacuhkan begitu, si tentara penculiknya memukul Panjaitan dengan gagang senapan, hingga ia tersungkur. Setelah itu, kejadian bergulir cepat.
“Darah menyembur dari kepala Papi,” kata Catherine menceritakan kejadian yang terjadi di depan matanya. (okz)
2025 Harga Rokok Naik, Pemerintah Batasi Konsumsi Produk Berdampak Negatif bagi Kesehatan
INHILKLIK - Pemerintah telah menetapkan harga jual eceran (HJE) rokok untuk 2025.Meski tar.
Rupiah Melemah di Awal Perdagangan
INHILKLIK - Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini Senin (9/12/2024) terhadap kurs dolar Am.
Potensi Transaksi Judi Online Mencapai Rp 1.000 Triliun pada 2026
INHILKLIK - Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengatakan, potensi transaksi judi online me.
Indonesia Bakal Impor Beras 1 Juta Ton
INHILKLIK - Pemerintah membuka peluang impor beras 1 juta ton. Menteri Koordinator bidang Pangan .
Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp6.623 Triliun
INHILKLIK - Dalam rangka menjaga agar struktur Utang Luar Negeri (ULN) tetap sehat, Bank Indonesi.
OJK Prediksi 20 Bank akan Bangkrut Tahun Ini
INHILKLIK - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memprediksi bahwa akan ada 20 BPR yang tutup sampai akhi.