Setelah Ultah ke-104, Ilmuwan Australia Ini akan Melakukan Perjalanan Kematian Mahal ke Swiss
INHILKLIK.COM, AUSTRALIA - Australia akan kehilangan salah satu ilmuwan terkenalnya dalam pekan ini. Itu, setelah akademisi David Goodall, hanya punya satu keinginan saat merayakan ulang tahunnya yang ke 104 bulan lalu. Dikelilingi keluarga dan temannya, dia berharap bisa mati secepatnya.
Ilmuwan kelahiran Inggris itu ingin mengakhiri hidupnya di sebuah klinik euthanasia (suntik mati), karena dia merasa menyesal bisa mencapai usia itu.
Dan keinginannya itu akan segera terkabul. David akan pergi ke Swiss minggu ini untuk mengakhiri hidupnya di sebuah klinik bunuh diri di Basel.
Australian Goodall masih tercatat sebagai peneliti kehormatan di Edith Cowan University hingga sekarang.
Tetapi kondisi fisik dan kualitas hidupnya secara perlahan semakin memburuk.
“Saya sangat menyesal telah mencapai usia ini. Aku tidak bahagia. Aku ingin mati,” kata ahli ekologi tersebut kepada penyiar ABC, tepat di hari ulang tahunnya awal April lalu, seperti dikutip Mirror, Selasa (1/5/2018).
“Ttu tidak akan menyedihkan. Apa yang menyedihkan adalah, jika seseorang dicegah melakukannya,” imbuhnya.
“Saya rasa, orang tua seperti saya harus memiliki hak kewarganegaraan penuh, termasuk hak untuk menjalani bunuh diri secara sukarela,” lanjut David lagi.
David Goodall bersama keluarganya. (GoFundMe)
Euthanasia sukarela tidak dibenarkan di negara tempat David tinggal, di Australia Barat. Dan ketika Victoria tahun lalu menjadi negara Australia pertama yang melegalkan kematian yang dibantu, Goodall tidak memenuhi syarat karena dia tidak sakit parah.
Dan ternyata keinginan David itu mendapat dukungan dari keluarganya, termasuk putrinya yang merupakan seorang psikolog klinis, Karen Goodall-Smith.
Dia akan ditemani dalam perjalanannya oleh perwakilan dari kelompok advokasi Exit International, yang telah mengumpulkan hampir AUD20.000 atau lebih kurang Rp210 juta untuk perjalanan menuju kematian tersebut.
Dikutip dari Forbes, Prof David Goodall lahir 14 April 1914, di Edmonton, London, tepat sebelum pecahnya Perang Dunia I, Profesor Goodall telah menjalani kehidupan yang panjang dan produktif.
Paling tidak, karena jumlah generasi mahasiswa yang diajarinya serta penelitian inovatif tentang ekosistem yang telah dibukukannya, selain karena kepandaiannya yang sangat sopan dan keras kepala.
Ia meraih gelar Bachelor of Science (BSc) dan gelar Doktor Filsafat (PhD) dari London’s Imperial College of Science and Technology, dan di Australia, dia meraih gelar Doctor of Science dari Universitas Melbourne.
David Goodale mengajar, memberi kuliah dan membimbing selama beberapa dekade di Unversity College of Gold Coast (Australia), University of Reading (Inggris), Utah State dan University of California (Amerika Serikat) dan akhirnya kembali ke Edith Cowan, Australia.
sumber: metro24jam
Harga Emas Anjlok 3 Persen, Dipicu Berita Gencatan Senjata Israel-Hezbollah dan Bessent
INHILKLIK - Harga emas turun lebih dari 3% pada Senin (25/11), mengakhiri reli lima sesi yang mem.
Pertama Kali Terjadi dalam 130 Tahun, Gunung Fuji Kehilangan Lapisan Saljunya
INHILKLIK - Gunung Fuji yang ikonis di Jepang, dikenal karena lapisan saljunya yang selalu bertah.
Rupiah Dibuka Melemah ke Rp15.840, Terpukul Sentimen Pilpres AS dan Kenaikan Dolar
INHILKLIK - Mata uang rupiah dibuka melemah ke posisi Rp15.840 per dolar Amerika Serikat (AS) pad.
Ilmuwan Berhasil Mengungkap Waktu Kematian Matahari
INHILKLIK - Penelitian tentang tata surya menjadi semakin akurat. Universitas Warwick dan Badan A.
Bumi Akan Alami Kenaikan Suhu Global 3,1 Derajat Celsius yang Dapat Picu Bencana Iklim
INHILKLIK - Bumi berpotensi mengalami pemanasan global hingga 3,1 derajat celsius pada akhir abad.
Olimpiade Paris 2024: Indonesia Gagal Tambah Medali dari Panjat Tebing Putri
INHILKLIK, - Indonesia gagal menambah medali dari panjat tebing putri pada Olimpiade Paris 2024 s.