Hasil Analisis Data Pengukuran Stunting di Kecamatan Tanah Merah
INHILKLIK - Prevalensi stunting di Kecamatan Tanah Merah mengalami peningkatan dari tahun 2022 sebanyak 2,1% kasus menjadi 2,9% kasus pada tahun 2023. Namun terjadi penurunan dari 2,9% kasus pada tahun 2023 menjadi 2,4% kasus pada tahun 2024.
Dari 8 desa, terdapat 2 desa yang menunjukkan penurunan prevalensi stunting dari tahun 2022 ke tahun 2024 yaitu Desa Sungai Nyiur dan Desa Sungai Laut. Hal ini menunjukkan bahwa adanya konvergensi program/intervensi dalam upaya percepatan pencegahan stunting telah mampu menurunkan prevalensi stunting di Kecamatan Tanah Merah. Namun perlu tetap dilakukan penanganan dan upaya yang lebih maksimal agar penurunan angka stunting lebih signifikan.
Berbagai upaya yang telah dilakukan di kecamatan tanah merah guna menurunkan angka stunting melalui perbaikan gizi di masa 1.000 HPK antara lain :
1. Pelatihan pencegahan dan penanggulangan anak stunting yang di lakukan 1 kali setahun
2. Penyuluhan dan sosialisasi ASI Ekslusif dan IMD pada ibu hamil di dalam kegiatan kelas ibu hamil dan kelas balita yang di lakukan 3 bulan sekali
3. Kegiatan pemberian daun kelor pada ibu hamil dan catin yang dilakukan oleh tenaga kesehatan termasuk dalam inovasi puskesmas di lakukan setiap bulan
4. Pengusulan bantuan BLT pada semua anak stunting melalui desa masing-masing, yang diterima ibu balita setiap bulannya
5. Pengusulan bantuan melalui CSAR perusahaan berupa susu dan bantuan lain yang dilakukan selama 3 bulan pemantauan
6. Melakukan kunjungan rumah pada semua anak stunting dengan melakukan penyuluhan dan bimbingan langsung kepada orang tua dan keluarga pentingnya PHBS yabg dilakukan setiap 1 minggu sekali
7. Memberikan PMT lokal dan PMT mitra pada anak stunting yang di lakukan setiap hari selama pemantauan
8. Melakukan MP-ASI pada anak-anak yang dilakukan pada 3 bulan sekali
9. Melakukan pendampingan apabila anak stunting belum mendapatkan BPJS atau belum masuk di KK orang tua melalui pihak desa dan puskesmas UHC yang dilakukan oleh Tenaha kesehatan bersama linsek terkait dilakukan setiap hari
Faktor determinan yang masih menjadi kendala dalam perbaikan gizi (stunting) balita di Kecamatan Tanah Merah adalah sebagai berikut :
1. ASI Eksklusif
ASI dikenal sebagai makanan penting untuk bayi baru lahir selama enam bulan pertama kehidupan mereka. ASI juga mengandung antibodi yang membantu sistem kekebalan bayi. Pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan kejadian stunting. Sebagian anak stunting tidak mendapat ASI eksklusif yaitu sebesar 12 orang dengan alasan asi tidak keluar dan kurangnya pengetahuan ibu.
2. Imunisasi Dasar Lengkap
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit termasuk risiko terjadinya stunting. Hal ini dapat dilihat dari data 22 balita stunting di Kecamatan Tanah Merah, 4 diantaranya tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap.
3. Paparan asap rokok
Paparan asap rokok yang terlalu lama meningkatkan kadar nikotin dalam tubuh. Nikotin dapat membatasi suplai oksigen hingga 30-40% dan mengganggu penyerapan nutrisi seperti kalsium, mineral, dan vitamin C, yang diperlukan untuk pertumbuhan tinggi badan anak. Hal ini dapat dilihat dari data bahwa 18 anak balita stunting terpapar oleh asap rokok.
4. Higiene dan Sanitasi Lingkungan
Kondisi air dan sanitasi yang buruk juga berkontribusi pada tingginya prevalensi stunting. Sumber air bersih yang dikonsumsi oleh anak stunting berasal dari air hujan. Dari 22 anak stunting, 4 diantaranya tidak memiliki sumber air bersih.
4. Gizi pada balita
Status gizi anak berhubungan dengan risiko stunting pada anak usia 0-23 bulan, menyiratkan bahwa anak dengan status gizi rendah akan menyebabkan anak menjadi stunting. Kurangnya asupan gizi seimbang dapat berpengaruh pada kualitas hidup anak di masa mendatang. Dilihat dari 22 balita stunting Kecamatan Tanah Merah, 9 diantaranya kurang konsumsi seimbang.
6. Penyakit infeksi
Penyakit infeksi adalah faktor lansung penyebab stunting. Penyakit infeksi yang sering diderita balita seperti cacingan, ISPA, diare dan penyakit lainnya yang erat kaitannya dengan status mutu pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi, kualitas lingkungan hidup bersih dan berperilaku sehat. Beberapa kasus penyakit infeksi di Kecamatan Tanah Merah yaitu diare, ISPA, TB paru. (Adv)
Pj Bupati Inhil H Erisman Yahya Resmikan Bangunan Fisik Mall Pelayanan Publik
INHILKLIK - Penjabat (Pj) Bupati Inhil H. Erisman Yahya dengan didampingi Kepala OPD terkait mere.
PJ Bupati Inhil kuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Bersama Kemendagri
INHILKLIK - PJ Bupati Inhil yang diwakili Asisten II Setda Inhil, Junaidy Ismail, bersama Tim Pen.
Pj Bupati Inhil Buka Sosialisasi Permendagri Nomor 8 Tahun 2023
INHILKLIK - Penjabat (Pj) Bupati Indragiri Hilir (Inhil) yang diwakili oleh Asisten I Bidang Peme.
Inhil Kembali Raih Penghargaan Kabupaten Peduli HAM Tahun 2024 ke 8 Kalinya
INHILKLIK - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir kembali meraih penghargaan “Kabupaten Peduli H.
PJ Bupati Inhil Hadiri Wisuda Ahli Madya XV STIKes Husada Gemilang
INHILKLIK - Penjabat (Pj) Bupati Indragiri Hilir (Inhil) yang diwakili oleh Kepala Dinas Pendidik.
Pemkab Inhil Apresiasi Upaya Yayasan Mitra Insani dalam Pelestarian Mangrove
INHILKLIK - Yayasan Mitra Insani mengadakan acara Diseminasi Program kepada Para Pihak dan Pemang.