DKP Riau Imbau Warga Waspada Aktivitas Dekat Sungai, Banyak Insiden Serangan Buaya
INHILKLIK - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Riau mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di dekat sungai, terutama yang menjadi lokasi sarang atau banyak dijumpai buaya. Pasalnya, belakangan ini marak terjadi serangan buaya yang mengancam manusia
Kepala DKP Riau, Yurnalis didampingi Pengelola Ekosistem Laut dan Pesisir Ahli Muda yang juga Ketua Tim Kerja Konservasi dan Rehabilitasi Ekosistem, Aprilla Yunita mengatakan, pasca terbitnya Undang-Undang No 32 Tahun 2024, yang merupakan perubahan atas UU No 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, dalam pengelolaan konservasi satwa liar, termasuk buaya di perairan laut. Regulasi ini mengalihkan kewenangan konservasi buaya dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) ke Kementerian Kelautan dan Perikanan serta pemerintah daerah.
"Pasca peralihan kewenangan tersebut, kami saat ini masih menunggu aturan turunnya berupa Peratutan Pemerintah (PP) dan Keputusan menteri (Kepmennya)," kata Yurnalis.
Dia menyebut, peralihan kewenangan tersebut disebutkannya memang sudah berlaku. Namun hal tersebut masih menjadi sesuatu yang baru bagi pihaknya.
"Revisi UU ini masih merupakan sesuatu yang baru bagi kami dan perlu turunan lebih lanjut. Kemudian kami juga belum punya SDM untuk menangani atau melakukan evakuasi terhadap buaya tersebut," sebutnya.
Meski demikian, sebagai upaya pencegahan, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di dekat sungai. Terutama di daerah yang banyak ditemukan buaya atau disinyalir menjadi lokasi tempat sarang buaya.
"Sebagai upaya pencegahan, kami imbau masyarakat untuk berhati-hati atau tidak melakukan aktivitas didekat sungai. Dalam waktu dekat kami juga akan memberikan imbauan langsung ke lokasi yang kerap terjadi serangan buaya," imbuhnya.
Untuk diketahui, belakangan ini serangan buaya terhadap nelayan di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) banyak terjadi dan ini memerlukan perhatian serius. Beberapa kasus serangan buaya menyasar nelayan yang tengah mencari nafkah di sungai, dimana dari kejadian tersebut ada yang menimbulkan korban tewas dan ada yang selamat namun mengakibatkan luka-luka.
"Memang masalah ini akhir-akhir ini sering terjadi, seperti di Kubu, Sinaboi, di Batu Enam dan beberapa tempat warga melihat ada buaya muncul hal itu tentunya menjadi kekhawatiran bagi kita semua," kata Plt Bupati Rohil H Sulaiman.
Sebagai pemimpin di daerah terangnya kejadian yang mengenaskan tersebut menjadi perhatian, dan pemerintah daerah telah melayangkan surat ke tingkat propinsi yang mengharapkan adanya langkah penanganan lebih lanjut menyikapi kejadian itu.
Panen Perdana, Polsek GAS Manfaatkan Pekarangan Rumah Dinas Dukung Ketahanan Pangan
INHILKLIK - Polsek Gaung Anak Serka berhasil panen perdana sayur kangkung dengan memanfaatkan pek.
PT Guntung Idamannusa Berikan 100 Paket Bantuan kepada Warga Tendampak Banjir di Desa Lahang Hulu
GAUNG - PT Guntung Idamannusa (GIN) turut menyampaikan kepeduliannya kepada warga Desa Lahang Hul.
Andrian Tamtama Syafutra Resmi Menjadi Ketua Yayasan Riau Gemilang
IHILKLIK - Pada 28 Desember 2024 Yayasan Riau Gemilang telah resmi berdiri sebagai lembaga .
Marak Terjadi Lakalantas, Kadishub Inhil Himbau Masyarakat Selektif Memilih Sarana Transportasi
INHILKLIK - Dinas Perhubungan Kabupaten Indragiri Hilir sudah melakukan berbagai upaya untuk mela.
PT Guntung Idamannusa Bantu Rehab Dermaga Desa Pelanduk, Mandah
MANDAH - PT Guntung Idamannusa (GIN) memberikan bantuan material untuk rehab atau renovasi dermag.
Peduli Pendidikan, PT GIN Berikan Bantuan Seragam Sekolah di 9 Desa Binaan Perusahaan
INDRAGIRI HILIR - Sebagai bentuk kepedulian dibidang dunia pendidikan, PT Guntung Idamannusa (GIN.