PILIHAN
Krisis Malaysia Airlines MH370 Nodai Kebanggaan Malaysia
Beberapa penumpang mengaku masih percaya kepada Malaysia Airlines. |
"Kebanggaan Malaysia 'penyok' karena adanya tuduhan bahwa negara dan pihak berwenang tidak mampu menangani krisis dengan baik mengenai hilangnya penerbangan MH370," kata Wakil Ketua Kluster Politik, Keselamatan, dan Hubungan Internasional Majelis Profesor Negara Malaysia, Profesor Jayum Anak Jayan.
"Pihak berwenang Malaysia tidak mempunyai pengalaman menangani krisis dalam skala besar dan belum pernah mengalami dan tidak pernah menjadi sorotan media internasional dan sorotan dunia."
Media dari berbagai negara, termasuk China, Jepang, Inggris, Amerika, bahkan Iran, senantiasa melaporkan segala perkembangan dari pusat media yang semula ditempatkan di hotel dekat Bandar Udara Kuala Lumpur, tetapi belakangan dipindah ke pusat konvensi PWTC di Kuala Lumpur.
Akan lupa
Akan tetapi, pakar politik dan pemerintahan di Universitas Putra Malaysia itu mengingatkan bahwa proporsi kemalangan yang dialami Malaysia tidak pernah terjadi sebelumnya dan tidak banyak negara, termasuk negara-negara yang konon memiliki pengalaman mengelola krisis serupa, akan tahu bagaimana mengatasi masalah ini secara tepat.
Setelah MH370 dinyatakan jatuh di Samudra Hindia, menurut pakar politik dari Universitas Monash di Malaysia, Profesor James Chin, noda utama yang dialami Malaysia ialah terkait dengan hubungan masyarakat. "Orang-orang di seluruh dunia akan memandang Pemerintah Malaysia inkompeten dan tidak mampu menangani krisis," ujarnya kepada wartawan BBC, Rohmatin Bonasir.
Dampak ini diperkirakan tidak berlangsung lama. "Tetapi, seperti biasanya, orang-orang akan lupa," ujar Profesor James Chin.
Ia meyakini hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 yang membawa 239 orang dari berbagai negara tidak sampai mengubah cara pihak berkuasa memerintah. Pemerintahan yang otoriter tetap berlaku.
Sependapat dengan Profesor James Chin, Profesor Jayum mengatakan masalah ini akan berlalu.
"Malaysia pada waktunya nanti akan sembuh dari kebanggaan nasional yang terluka. Namun, dalam episode keseluruhan ini, Malaysia Airlines-lah yang berada di garda terdepan persoalan manajemen terkait krisis ini," kata Profesor Jayum.
Maskapai penerbangan nasional Malaysia Airlines disebut sebagai salah satu maskapai dengan catatan keselamatan terbaik di Asia dan baru kali ini mengalami kecelakaan besar. Di antara kecelakaan yang dialami Malaysia Airlines adalah jatuhnya pesawat Fokker 50 di Tawau, negara bagian Sabah, tahun 1995, yang menewaskan 34 orang.
Pada Februari tahun ini, Malaysia Airlines membukukan kerugian bersih 104 juta dollar AS (Rp 1,2 triliun) selama periode tiga bulan hingga Desember 2013 yang merupakan kerugian kuartal keempat berturut-turut. | BBC
BERITA LAINNYA +INDEKS
Penumpang Super Air Jet Jakarta-Pekanbaru 'Dikurung' dalam Kabin Pesawat Selama 2 Jam
INHILKLIK - Sejumlah penumpang pesawat Super Air Jet penerbangan Jakarta-Pekanbaru mengeluhkan pe.
Terpleset ke Sungai, Pria Paruh Baya di Kampar Hilang
INHILKLIK - Kakek berusia 62 tahun bernama Maksum, warga Dusun Muara Danau, Desa Sipunggung, Kabu.
Ketua Sementara DPRD Inhil Bacakan Ikrar di Hari Kesaktian Pancasila tahun 2024
TEMBILAHAN - Ketua Sementara DPRD Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Iwan Taruna membacakan Ikrar.
Ketua DPRD Inhil: Kami Tunjukan Komitmen dan Integritas
TEMBILAHAN - Iwan Taruna resmi dilantik sebagai Ketua DPRD Kabupaten Indragiri Hilir, periode 202.
Kerja DPRD Inhil Selama Dijabat Pimpinan Sementara
TEMBILAHAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Inhil melaksanakan rapat paripurna p.
Remaja yang Tenggelam di Sungai Sail Ditemukan Meninggal
INHILKLIK - Tim SAR gabungan berhasil menemukan Fahri (14), korban tenggelam di Sungai Sail, Jala.
TULIS KOMENTAR +INDEKS