PILIHAN
Siapkah Riau Menghadapi Pasar Bebas Asia Tenggara 2015 ?
Saipudin Ikhwan |
(Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UR, Putra kelahiran Indragiri Hilir)
Pada tahun 2015 nanti akan terjadi perdagangan bebas asia tenggara, dimana sebelas negara anggota ASEAN akan bebas mendistribusikan produk industri mereka kemana saja di negara asia tenggara. Mulai dari pisang, telur, ikan, teknologi, beras, tepung, buah-buahan dan semua produk masing-masingg negara beredar tanpa cukai. Jika pada saat ini negara lain dikenakan cukai jika mengimpor barang ke indonesia, pada 2015 nanti itu semua di hapuskan, bahkan mungkin di depan rumah anda akan ada orang thailand berjualan nasi goreng, di depan sekolah adik anda akan ada orang fhiliphina membuka toko, di desa-desa ujung kecamatan kita akan ada telur-telur yang bertuliskan made ini vietnam, beras-beras made ini malaysia, rokok-rokok made in laos, baju-baju made ini singapore, ikan ikan made in laos, buah-buahan made in kamboja, dll. Kita akan dibanjiri dengan produk-produk asing.
Dari bagun tidur hingga tidur lagi akan ada jutaan produk-produk luar negeri yang membanjiri warung-warung di kampung kita. Apakah in masalah? Tentu.
Lalu permasalahannya bukan hanya sekedar itu saja, Jauh lebih dalam. Belum lagi pasar bebas asia tenggara itu dimulai, sudah banyak produk-produk luar negeri yang beredar di indonesia, mulai dari jarum yang kecil sampai pesawat yang besar, membanjiri pasar di indonesia. Pertanyaannya apa ruginya kita jika produk luar negeri beredar degan bebas di indonesia?.
Coba buka mata anda sekalian, apa yang terjadi di sekelilig kita. Banyak orang-orang yang dengan bangga jika memakai produk luar negeri, coba lihat, para mahasiswa akan merasa lebih bergengsi jika memakai celana merek 501 buatan Amerika! baju-baju dari luar negeri dan apapun yang berbau luar negeri, akan membuat mereka merasa lebih memiliki harga diri ketimbang memakai barang-barang hasil karya tangan bangsanya sendiri!.
Ketika kita pemuda pemudi indonesia tidak lagi membeli produk-produk hasil karya bangsa indonesia, siapa lagi yang akan membeli produk petani kita, siapakan lagi yang akan membeli hasil buah tangan bangsa indonesia, jika bangsanya sendiri sudah lebih memilih produk luar negeri. Maka ekonomi kita akan jatuh, rakyat kita akan kehilangan pekerjaannya,karena mereka tidak punya modal untuk mengembangkan usahanya, ditambah lagi barang jualannya tidak dibeli, bahkan oleh saudara sebangsanya sendiri!.
Sekedar contoh, produk dari luar negeri, lebih berkualitas dari punya kita, dan hargannya sama, kemasan mereka lebih bagus, dan beredar di pasar-pasar rakyat kita, barang mana yang akan kita beli? tentu kita akan membeli barang dari luar, karena lebih berkualitas, dan lebih murah jiika di bandingkan dengan produk dari indonesia. Lalu ketika kita membeli produk dari luar, siapa yang membeli produk dari masyarakat kita yang tidak tahu apa-apa masalah pasar bebas asia tenggara ini.
Meraka akan menjadi korban, korban liberalisme, korban kapital, korban globalisasi. Bisakah kita Salahkan masyarakatyang tidak bisa bersaing?, Selama ini meraka tidak pernah di beri tahu menganai pasar bebas asia tenggara, cara-cara pengolahan dan pengembangan produk pun mereka kekurangan pengetahuan, mereka hanya rakyat miskin di negeri kaya yang bertarung dengan waktu dan segala keterbatasan, bekerja keras untuk sekedar mencari seusap nasi.
Ketika para nelayan kita hanya mampu mendapatkan ikan hasil tangkapan dari laut yang kadang banyak dan kadang sedikit dan mereka tidak paham masalah pengolahan hasil tangkapan serta setrategi pemasaran, dihadapkan dengan pesaing-pesaing dari luar negeri yang menjual ikan dari budidaya yang tak bergantug dari hasil tangkapan atau cuaca, dengan jumlah lebih besar dan kualitas lebih bagus, kemasan lebih menarik, siapa yang akan membeli hasil tangkapan nelayan kita yang kata orang bodoh bodoh dan tidak bisa bersaing itu? Lalu bisakah kita menyalahkan mereka petani dan nelayan indonesia yang tidak pernah tau dan di beri tahu masalah pasar bebas asia tenggara yang mengancam hidupnya?. Tiba-tiba saja mereka di hadapkan dengan pesaing yang raksasa, pemilik modal yang besar, dengan teknologi pengolahan yang canggih, apa yang akan terjadi pada mereka semua?, kehancuran!!. Ekonomi kerakyatan yang selama ini kita junjung tinggi akan semakin hilang. Anak-anak mereka akan putus sekolah, rakyat kita akan semakin melarat.!
Celaka!, tahukah saudara-saudara bahwa produk-produk asing itu pintu masuknya adalah RIAU!, mereka akan mendistribusikan barang – barang itu melalui RIAU. karena secara geofrafis (letak) Riau berada di tempat yang sangat setrategis. Malaysia, singapura, vietnam, laos, kamboja, thailand, dan indonesia. Tujuh dari sebelas negara asean memiliki jarak tempuh darat yang sangat dekat, hanya di pisahkan oleh selat malaka. Mereka tidak akan mau mendistribusikan barang meraka melalui udara, karena akan memakan banyak biaya. Maka dari itu mereka pasti memilih jalan darat, dan laut. Riau adalah menjadi tempat pertama masuknya barang-barang luar negeri itu.
Hal ini dapat dilihat dengan adanya dua pelabuhan samudra yang di bangun di RIAU, Dumai dan Inhil. Untuk apa pemerintah membuat pelabuhan samudra ini? Apaun alasannya yang jelas akan memudahkan proses distribusi barang ke indoneisa. Lalu, maskapai-maskapai penerbangan di Pekanbaru-Riau, sudah berlomba-lomba membuka jalur penerbangan dari negara-negara asean ke bandara sultan syarif kasim II pekanbaru seperti singapore, thailand, brunai, malaysia, dan akan menyusul negara-negara ASEAN yang lain. kenapa para perusahaan penerbangan membuka jalur sebanyak itu ke pekanbaru?, mengapa tidak di perbanyak jalur penerbangan ke Jogja saja, atau ke Bali yang sudah sangat terkenal dan diminati para tourist. Tentunya mereka para perusahaan besartidak akan sembarangan membuka jalur penerbangan, yang sudah tentu memakan banyak modal, tidak mungkin mereka ingin rugi. Tentunya ada riset-riset pemasaran yang dilakukan sebelum membuka jalur penerbangan dan mereka sudah tahu bahwa sebentar lagi Riau akan ramai di kunjungi oleh orang-orang dari negara-negara ASEAN.
Selain itu, di riau baik di pekanbaru atau kabupaten-kabupaten semakin banyak hotel-hotel, penginapan dan apartemen-apartement bertumbuhan, bahkan sangat pesat. karena sebentar lagi orang akan ramai ke riau, dan sejalan dengan produk-produk asing tadi. Bahkan Akan di buat jalan Tol di Riau yang menghubungkan antar kabupaten, begitu juga dengan rencana pembuatan jalan tol sumatra. Lagi lagi akan memfasilitasi perdagangan bebas asia tenggara. Di kampar baru-baru ini di buat jalan sejenis Tol (high way) yang menguhungkan pekanbaru – kampar. Itu semua akan memudahkan peredaran barang-barang luar negeri ke indonesia. Dan kita Riau adalah daerah pertama di serang.
Yang menjadi masalahnya adalah, Ketika meraka menjual banyak produk ke indonesia, Riau bisa menawarkan apa sebagai daerah yang paling dekat dengan jalur perdagangan bebas ini?. Apakah minyak bumi? Saya rasa Tidak!, karena selama ini kita menjual minyak bumi dan minyak sawit namun rakyat tidak merasakannya?, minyak kita di kuasai asing!, perkebunan sawit kita juga di kuasai oleh perusahaan asing, kita hanya dapat bala nya saja. Apa yang mau kita (RIAU) jual? Apakah kita hanya menjual barang-barang dari petani, nelayan, pengrajin dan home industri yang masih kekurangan kualitas dan daya saing rendah di kancah global?.
Dimana Fungsi dan Peran Mahasiswa ?
Lalu Atas Nama Rakyat, Apakah kita hanya diam dengan masalah ini saudara-saudara! Ini seperti BOM waktu yang akan membuat masyarakat kita semakin melarat.
Apakah kita masih saja bertengkar masalah-masalah yang tidak penting didalam kampus?, kita masih berkutat dengan masalah siapa presiden mahasiswa, masalah pasal-perpasal yang ada di AD/ART Organisasi, membuat kegiatan-kegiatan hedonis dan pragmatis, dan hanya beraktifitas di lingkarang kampus saja.Atau kita sama-sama turun langsung memberdayakan masyarakat, menanyakan apa kegelisahan mereka, apa ketakutan mereka, lalu mengajari mereka mengolah produk-produk mentah mereka menjadi produk yang lebih kuat, sehingga mampu bersaing. Mengajari mereka bagaimana membudidaya ikan-ikan yang selama ini hanya mereka tangkap dilaut, mengajari mereka untuk mengelola sumber daya yang selama ini hanya di lihat sebagai sampah, menjadi barang yang memiliki nilai jual, memberikan semangat kepada meraka untuk tidak pernah menyerah, memperjuangkan mereka dengan mengambangkan kemampuan ekonomi dan pendidikan mereka.
Memang tidak bisa kita pungkiri banyak produk-produk kita yang belum bisa bersaing di global, perlu peningkatan kualitas dan kreatifitas. Tapi mereka para petani dan nelayan serta para pengrajin indonesia tidak bisa mengerjakannya sendirian, mereka membutuhkan semangat dari kita para pemuda, karena bagi mereka kita adalah sebuah harapan yang sangat besar, baginya kita adalah orang-orang yang akan menjadi dewa dan dewi penyelamat mereka.
Lalu dengan apa kita menolong mereka? Maka belilah apa yang mereka jual, maka bantulah mereka memasarkannya. Jika menurut anda produk yang mereka hasilkan masih jauh dari kualitas, maka bantu mereka dengan ilmu-ilmu yang saudara dapatkan di bangku perkuliahan, kerahkan para mahasiswa-mahasiswa pertanian, kirimkan mereka ke sawah-sawah dan kebun-kebun untuk mengajarkan kepada petani bagaimana mengoklah hasil pertanian. Jika bagi anda ikan hasil dari nelayan kita masih kurang bagus, maka turunlah kita yang berada di fakulas perikanan untuk mengajarkan mereka para nelayan yang kata orang bodoh itu caranya membudidayakan hasil tangkapannya, agar mereka tidak lagi bergantung pada cuaca, yang tidak selalu bersahabat.
Lalu para mahasiswa lain, berusahalah untuk memasarkan hasil tangkapan meraka dengan selaga macam teori yang kalian dapatkan di kampus. Lalu para mahasiswa lain turunlah kejalan, hancurkan tembok-tembok penguasa yang tidak melihat kepada mereka, buat para penguasa melihat kepada para marhaen yang harusnya kita perjuagkan, desak pemerintah mengalokasikan dana untuk perkembangan usaha mereka para nelayan, petani, kaum melarat yang tak lama lagi akan menghadapi para kapital yang akan berkeliaran bebas di indonesia. Karena mereka para pemilik modal itu sudah besar, untuk apa kita perjuangkan, yang harusnya kita urus adalah masyarakat seperti ini.
Maka Beritahulah pada rakyat!! Beritahu pada meraka bahwa kita para pemuda, para mahasiswa, para agent perubahan tidak akan tinggal diam!, selagi masih ada darah dalam tubuh ini, selagi itulah kita ada untuk mereka. Akhirnya, harapan saya peuda bisa bergandengan tangan melawan Neokolonialisme (penjajahan gayabaru) yang bermuara dari paham kapitalis. ###
BERITA LAINNYA +INDEKS
Penumpang Super Air Jet Jakarta-Pekanbaru 'Dikurung' dalam Kabin Pesawat Selama 2 Jam
INHILKLIK - Sejumlah penumpang pesawat Super Air Jet penerbangan Jakarta-Pekanbaru mengeluhkan pe.
Terpleset ke Sungai, Pria Paruh Baya di Kampar Hilang
INHILKLIK - Kakek berusia 62 tahun bernama Maksum, warga Dusun Muara Danau, Desa Sipunggung, Kabu.
Ketua Sementara DPRD Inhil Bacakan Ikrar di Hari Kesaktian Pancasila tahun 2024
TEMBILAHAN - Ketua Sementara DPRD Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Iwan Taruna membacakan Ikrar.
Ketua DPRD Inhil: Kami Tunjukan Komitmen dan Integritas
TEMBILAHAN - Iwan Taruna resmi dilantik sebagai Ketua DPRD Kabupaten Indragiri Hilir, periode 202.
Kerja DPRD Inhil Selama Dijabat Pimpinan Sementara
TEMBILAHAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Inhil melaksanakan rapat paripurna p.
Remaja yang Tenggelam di Sungai Sail Ditemukan Meninggal
INHILKLIK - Tim SAR gabungan berhasil menemukan Fahri (14), korban tenggelam di Sungai Sail, Jala.
TULIS KOMENTAR +INDEKS