PILIHAN
Komisi II Pertanyakan Kebijakan Pemerintah
Tembilahan (Inhilklik) - Komisi II DPRD Inhil mempertanyakan kebijakan Badan Lingkungan Hidup dan Dinas Perkebunan dalam memberikan rekomendasi untuk perusahaan yang terkesan tergesa-gesa. Pasalnya, permasalahan perusahaan perkebunan yang beberapa bulan terakhir ini, menjadi perhatian khusus rencananya akan dibawa dalam rapat gabungan bersama seluruh pihak terkait. Namun BLH dan Disbun tetap memproses dan melakukan rapat untuk memproses rekomendasi dengan pihak perusahaan.
“Ini yang kita ingin tahu ini ada apa, mengapa mengeluarkan rekomendasi terkesan tergesa. Harusnya pemerintah dalam hal ini BLH dan Disbun dapat bijak memberikan rekomendasi karena ini menyangkut lahan masyarakat yang akan digunakan perusahaan dengan sistim yang kita nilai merugikan masyarakat,” jelas Junaidi, selaku Ketua Komisi II DPRD Inhil.
Sebelumnya, Junaidi telah meminta Dinas Perkebunan diminta, tidak tergesa-gesa memberikan rekomendasi apapun kepada pihak persahaan yang meminta rekomendasi perizinan mendirikan perusahaan perkebunan di Kabupaten Inhil. Menurutnya, meski dapat memenuhi persyarakat pengurusan Analisa dampak Lingkuangan (Amdal), prosedur tersebut dinilai tidak dapat mewakili segala prosedur yang harus dipenuhi perusahaan.
“Banyak dampak yang harus benar-benar dikaji dengan bijak terkait keberadaan dan sistim perusahaan tersebut, sebelum perusahaan tersebut dapat benar-benar mengambil keuntungan SDA negeri ini,” jelasnya.
Menurutnya, hal ini sangat berkaitan dengan aspek sosial ekonomi masyarakat yang bisa menmbulkan dapak yang tidak baik mengingat sistim bagi hasil perusahaan yang merugikan masyarakat sebagai pemiliki lahan. Terkait izin perusahaan, Komisi II DPRD Inhil akan tetap melakkan rapat gabungan membahas permasalahan secara komplit. (*)
Source: haluanriaupress.com
“Ini yang kita ingin tahu ini ada apa, mengapa mengeluarkan rekomendasi terkesan tergesa. Harusnya pemerintah dalam hal ini BLH dan Disbun dapat bijak memberikan rekomendasi karena ini menyangkut lahan masyarakat yang akan digunakan perusahaan dengan sistim yang kita nilai merugikan masyarakat,” jelas Junaidi, selaku Ketua Komisi II DPRD Inhil.
Sebelumnya, Junaidi telah meminta Dinas Perkebunan diminta, tidak tergesa-gesa memberikan rekomendasi apapun kepada pihak persahaan yang meminta rekomendasi perizinan mendirikan perusahaan perkebunan di Kabupaten Inhil. Menurutnya, meski dapat memenuhi persyarakat pengurusan Analisa dampak Lingkuangan (Amdal), prosedur tersebut dinilai tidak dapat mewakili segala prosedur yang harus dipenuhi perusahaan.
“Banyak dampak yang harus benar-benar dikaji dengan bijak terkait keberadaan dan sistim perusahaan tersebut, sebelum perusahaan tersebut dapat benar-benar mengambil keuntungan SDA negeri ini,” jelasnya.
Menurutnya, hal ini sangat berkaitan dengan aspek sosial ekonomi masyarakat yang bisa menmbulkan dapak yang tidak baik mengingat sistim bagi hasil perusahaan yang merugikan masyarakat sebagai pemiliki lahan. Terkait izin perusahaan, Komisi II DPRD Inhil akan tetap melakkan rapat gabungan membahas permasalahan secara komplit. (*)
Source: haluanriaupress.com
BERITA LAINNYA +INDEKS
Penumpang Super Air Jet Jakarta-Pekanbaru 'Dikurung' dalam Kabin Pesawat Selama 2 Jam
INHILKLIK - Sejumlah penumpang pesawat Super Air Jet penerbangan Jakarta-Pekanbaru mengeluhkan pe.
Terpleset ke Sungai, Pria Paruh Baya di Kampar Hilang
INHILKLIK - Kakek berusia 62 tahun bernama Maksum, warga Dusun Muara Danau, Desa Sipunggung, Kabu.
Ketua Sementara DPRD Inhil Bacakan Ikrar di Hari Kesaktian Pancasila tahun 2024
TEMBILAHAN - Ketua Sementara DPRD Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Iwan Taruna membacakan Ikrar.
Ketua DPRD Inhil: Kami Tunjukan Komitmen dan Integritas
TEMBILAHAN - Iwan Taruna resmi dilantik sebagai Ketua DPRD Kabupaten Indragiri Hilir, periode 202.
Kerja DPRD Inhil Selama Dijabat Pimpinan Sementara
TEMBILAHAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Inhil melaksanakan rapat paripurna p.
Remaja yang Tenggelam di Sungai Sail Ditemukan Meninggal
INHILKLIK - Tim SAR gabungan berhasil menemukan Fahri (14), korban tenggelam di Sungai Sail, Jala.
TULIS KOMENTAR +INDEKS