PILIHAN
"Tuhan Absen Saat Topan Haiyan Menyapu Filipina"
Tacloban (Inhilklik) - Wali Kota Davao di Kepulauan Mindanau, Filipina, Rodrigo Duterte mengaku tak mampu berkata-kata melihat kehancuran kota Tacloban paska disapu Topan Haiyan. Saking kesalnya melihat 80 persen bangunan di kota itu rata dengan tanah, dia lantas menyalahkan Tuhan.
"Tuhan pasti sedang berada di tempat lain. Atau mungkin Dia lupa ada sebuah planet bernama bumi," kata Duterte saat bertemu wartawan di terminal kedatangan Bandara Internasional Davao pada Selasa, 12 November 2013.
Dilansir laman Inquirer, dia mengunjungi kota Tacloban pada Senin pagi kemarin. Sebelum berangkat, Duterte mengaku dititipi sebuah daftar nama warga hilang. Sayang, Duterte gagal menemukan mereka.
Bahkan tidak ada seorangpun yang mampu memberikan informasi lantaran absennya pemerintahan lokal. "Mereka semua kewalahan melihat banyaknya personil mereka yang ikut tewas, sehingga pemerintah lokal tak lagi berfungsi," ujar Duterte.
Selain itu, Para korban selamat di kota itu hanya berjalan tanpa tujuan di jalan-jalan. Mereka terlihat seperti zombi, sibuk mencari makanan. Duterte menyarankan agar warga Filipina yang memiliki kerabat di kota Tacloban, segera datang ke sana dan menjemput keluarganya untuk keluar. Pasalnya, saat ini tidak ada bahan makanan apa pun yang dapat dikonsumsi di kota Tacloban. "Bahkan satu buah permen pun tidak ada," imbuh Duterte.
Dalam kesempatan itu, dia turut mengkritik kebijakan darurat bencana yang dikeluarkan Presiden Benigno Aquino III. Menurut dia, lebih sesuai apabila status yang dikeluarkan adalah darurat nasional, lantaran pemerintahan lokal turut terkena bencana sehingga lumpuh.
"Ini hanya sebuah saran saja. Saya tidak bermaksud untuk mendikte siapa pun. Namun, keadaan darurat bencana belum cukup. Status yang dikeluarkan haruslah darurat nasional," kata dia.
Semua elemen seperti polisi, tentara, dan pekerja sosial lanjut Duterte sibuk mengurus kematian keluarga mereka sendiri. "Pemerintahan kota tidak berfungsi. Sebagai salah satu warga Filipina, saya harus mengatakan sesuatu," ujarnya.
Keadaan di Tacloban pun sudah seperti kota mati. Jasad korban tewas bergelimpangan di jalan-jalan, tidak ada listrik, air, dan makanan. Dia kemudian meminta kepada tim penyelamat agar membawa obat-obatan ke kota Tacloban, Sabtu pekan lalu.
Tim penyelamat tiba di lokasi pada hari Senin pagi kemarin. Namun, untuk menuju ke Tacloban, tim penyelamat harus memotong semua pohon tumbang yang menghalangi jalan. Selain itu mereka turut membersihkan jalan dari reruntuhan puing bangunan.
Duterte turut mengirim sebuah tim medis, namun hanya dapat bertahan hingga tiga hari karena besarnya kebutuhan. Selanjutnya, tim yang akan datang, diharapkan mampu mengevakuasi jenazah yang kini mulai menyebarkan aroma busuk dan bengkak.
Saat berkunjung ke Tacloban, Duterte turut memberikan bantuan berupa barang dan peralatan keselamatan senilai 8 juta Peso atau Rp2,1 miliar. (*)
Source: viva.co.id
"Tuhan pasti sedang berada di tempat lain. Atau mungkin Dia lupa ada sebuah planet bernama bumi," kata Duterte saat bertemu wartawan di terminal kedatangan Bandara Internasional Davao pada Selasa, 12 November 2013.
Dilansir laman Inquirer, dia mengunjungi kota Tacloban pada Senin pagi kemarin. Sebelum berangkat, Duterte mengaku dititipi sebuah daftar nama warga hilang. Sayang, Duterte gagal menemukan mereka.
Bahkan tidak ada seorangpun yang mampu memberikan informasi lantaran absennya pemerintahan lokal. "Mereka semua kewalahan melihat banyaknya personil mereka yang ikut tewas, sehingga pemerintah lokal tak lagi berfungsi," ujar Duterte.
Selain itu, Para korban selamat di kota itu hanya berjalan tanpa tujuan di jalan-jalan. Mereka terlihat seperti zombi, sibuk mencari makanan. Duterte menyarankan agar warga Filipina yang memiliki kerabat di kota Tacloban, segera datang ke sana dan menjemput keluarganya untuk keluar. Pasalnya, saat ini tidak ada bahan makanan apa pun yang dapat dikonsumsi di kota Tacloban. "Bahkan satu buah permen pun tidak ada," imbuh Duterte.
Dalam kesempatan itu, dia turut mengkritik kebijakan darurat bencana yang dikeluarkan Presiden Benigno Aquino III. Menurut dia, lebih sesuai apabila status yang dikeluarkan adalah darurat nasional, lantaran pemerintahan lokal turut terkena bencana sehingga lumpuh.
"Ini hanya sebuah saran saja. Saya tidak bermaksud untuk mendikte siapa pun. Namun, keadaan darurat bencana belum cukup. Status yang dikeluarkan haruslah darurat nasional," kata dia.
Semua elemen seperti polisi, tentara, dan pekerja sosial lanjut Duterte sibuk mengurus kematian keluarga mereka sendiri. "Pemerintahan kota tidak berfungsi. Sebagai salah satu warga Filipina, saya harus mengatakan sesuatu," ujarnya.
Keadaan di Tacloban pun sudah seperti kota mati. Jasad korban tewas bergelimpangan di jalan-jalan, tidak ada listrik, air, dan makanan. Dia kemudian meminta kepada tim penyelamat agar membawa obat-obatan ke kota Tacloban, Sabtu pekan lalu.
Tim penyelamat tiba di lokasi pada hari Senin pagi kemarin. Namun, untuk menuju ke Tacloban, tim penyelamat harus memotong semua pohon tumbang yang menghalangi jalan. Selain itu mereka turut membersihkan jalan dari reruntuhan puing bangunan.
Duterte turut mengirim sebuah tim medis, namun hanya dapat bertahan hingga tiga hari karena besarnya kebutuhan. Selanjutnya, tim yang akan datang, diharapkan mampu mengevakuasi jenazah yang kini mulai menyebarkan aroma busuk dan bengkak.
Saat berkunjung ke Tacloban, Duterte turut memberikan bantuan berupa barang dan peralatan keselamatan senilai 8 juta Peso atau Rp2,1 miliar. (*)
Source: viva.co.id
BERITA LAINNYA +INDEKS
Penumpang Super Air Jet Jakarta-Pekanbaru 'Dikurung' dalam Kabin Pesawat Selama 2 Jam
INHILKLIK - Sejumlah penumpang pesawat Super Air Jet penerbangan Jakarta-Pekanbaru mengeluhkan pe.
Terpleset ke Sungai, Pria Paruh Baya di Kampar Hilang
INHILKLIK - Kakek berusia 62 tahun bernama Maksum, warga Dusun Muara Danau, Desa Sipunggung, Kabu.
Ketua Sementara DPRD Inhil Bacakan Ikrar di Hari Kesaktian Pancasila tahun 2024
TEMBILAHAN - Ketua Sementara DPRD Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Iwan Taruna membacakan Ikrar.
Ketua DPRD Inhil: Kami Tunjukan Komitmen dan Integritas
TEMBILAHAN - Iwan Taruna resmi dilantik sebagai Ketua DPRD Kabupaten Indragiri Hilir, periode 202.
Kerja DPRD Inhil Selama Dijabat Pimpinan Sementara
TEMBILAHAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Inhil melaksanakan rapat paripurna p.
Remaja yang Tenggelam di Sungai Sail Ditemukan Meninggal
INHILKLIK - Tim SAR gabungan berhasil menemukan Fahri (14), korban tenggelam di Sungai Sail, Jala.
TULIS KOMENTAR +INDEKS