PILIHAN
Joki CPNS di Meranti Ditangkap
Selat Panjang (Inhilklik) - Proses penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil tahun 2013, heboh dengan ditemukan praktik joki di Kabupaten Kepulauan Meranti. Dalam tes tertulis yang digelar Minggu (3/11), jajaran petugas Polres Kepulauan Meranti terpaksa mengamankan Romi (24), warga Selatpanjang Selatan. Pasalnya, ia tertangkap tangan sedang mengisi jawaban tertulis CPNS atas nama orang lain.
Romi diamankan petugas saat berperan sebagai joki dalam tes tertulis yang digelar di Gedung SMKN 1 Tebingtinggi. Tidak itu saja, penerimaan CPNS di Meranti juga diwarnai dengan peristiwa yang jarang terjadi. Salah seorang peserta, terpaksa tidak mengikuti tes tertulis karena melahirkan. Bagi pelamar ini, Pemkab Meranti akan mengupayakan agar yang bersangkutan bisa mengikuti tes susulan.
Selain dua peristiwa yang terjadi di Kabupaten Meranti tersebut, secara umum pelaksanaan tes tertulis CPNS yang digelar di empat kabupaten lainnya di Riau, berjalan lancar.
Hingga berita ini dirilis, Romi masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Kabupaten Kepulauan Meranti. Menurut informasi, terungkapnya aksi Romi bermula dari ketelitian Malinda Thomas Nora, yang merupakan anggota tim pengawas ujian CPNS di SMKN 1 Tebingtinggi. Ketika itu, ia mleihat Romi, yang merupakan mantan siswanya tamatan tahun 2008 lalu, tampak sedang mengikuti ujian tertulis di ruangan tiga.
Ketika didekati, Maulinda menemukan kejanggalan. Pasalnya, nama yang digunakan mantan siswanya itu tidak sesuai dengan nama aslinya, alias nama orang lain. Merasa ada yang tak beres, Maulinda pun kemudian melaporkan temuannya itu ke kepala sekolah dan panitia lainnya.
Laporan Maulinda pun langsung ditanggapi. Setelah dilakukan pengecekan secara teliti, ditemukan bahwa foto yang terpampang pada tanda peserta ujian tidak sama dengan wajah peserta, alias Romi. Buntutnya, Romi pun langsung diamankan. Kabar itu dengan cepat menyebar dan didengar Sekdakab Meranti, Iqaruddin yang ketika itu tengah berkeliling mengawasi pelaksanaan tes tertulis CPNS tersebut.
Ganti Keluarga
Saat diperiksa di hadapan Sekdakab Kuansing dan petugas Kepolisian, Romi mengakui kehadirannya dalam tes tertulis itu menggantikan salah seorang keluarganya bernama Achmad Qurthubi Mawardi, warga Majalengka, Jawa Barat.
Menurut pengakuannya, ia hanya berniat membantu keluarganya tanpa ada imbalan apa-apa. Menurutnya, keluarganya itu tidak bisa hadir tes pada Minggu kemarin karena tidak mendapatkan tiket pesawat.
“Saya kasihan dan kemudian membantu menggantikannnya pada tes CPNS. Saya lakukan karena untuk membantu saja tidak ada iming-iming atau imbalan,” ungkap Romi di hadapan Sekda dan rombongan pemantau dari jajaran Pemkab Meranti.
Bersamaan dengan Romi, juga terungkap bahwa aksi itu juga melibatkan keluarga Romi yang lain, yakni Hasanuddin (30). Ia diduga bertindak sebagai perantara, karena KTP serta tanda peserta dikirim melaluinya. Sama dengan pengakuan Romi, Hasan juga hanya berniat sama-sama ingin membantu Achmad Qurthubi Mawardi, tanpa imbalan apa-apa.
Disayangkan
Menanggapi kejadian itu, Sekdakab Kepulauan Meranti Iqaruddin sangat menyayangkan aksi itu. “Kita sudah jauh hari berharap dan berdoa tidak ada jokyi tapi nyatanya terjadi juga. Ini sangat kita kesalkan. Perbuatan ini jelas melanggar hukum, biarlah hukum yang bertindak. Kita berharap agar kasus ini diusut tuntas,” ujarnya.
Ditambahkannya, proses tes tertulis CPNS tersebut mendapat perhatian serius dari pihaknya. Karena itu, ia bersama Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Zahwani Pandra Arsyad sejak pukul 08.00 WIB berkeliling untuk menyaksikan proses ujian tertulis itu.
Ada sejumlah tempat yang didatangi pihaknya, mulai dari SMAN 1 Tebingtinggi, SMK Patria Dharma, lalu Perguruan Kalam Kudus, SMPN 1 Tebingtinggi, RSUD Selantpanjang, SMAN 2 dan terakhir di SMKN 1.
"Di tempat lain, tidak ditemukan ada kendala. Kalau ada peserta yang tidak hadir, itu juga terjadi hampir di seluruh tempat. Baru di sini kita mendapatkan laporan tentang adanya praktik joki. Ini tentu sangat kita sayangkan. Biarlah kasus ini diproses Kepolisian," ujarnya lagi.
Melahirkan
Sementara itu, salah seorang peserta CPNS lainnya, Minda, juga terpaksa urung mengikuti tes tertulis tersebut. Pasalnya, sekitar pukul 04.00 WIB, ia terpaksa harus menghadapi proses persalinan. Didampingi Irwansyah suaminya asal Tajung Pinang, Kepri, wanita itu menjalani proses persalinan di RSUD Selatpanjang.
Bidan yang merawat Minda yakni Dila, di hadapan Sekdakab Iqaruddin dan Kapolres Pandra mengakui Minda datang ke rumah sakit itu pukul 04.00 WIB pagi subuh Minggu kemarin. Saat dikunjungi, kondisi proses kelahiran anak pertama itu sudah buka tiga. Diperkirakan bayinya akan lahir pada hari itu juga.
Terkait hal ini, Kepala BKPP Kepulauan Meranti, mengatakan akan mengupayakan memberikan kesemptan ujian buat CPNS yang sedang menghadapi masa persalinan itu.
Lancar dan Tertib
Sementara itu, pelaksanan tes tertulis CPNS Minggu kemarin umumnya berjalan lancar. Di Kuansing, ditemukan ada sekitar 333 peserta yang tidak mengambil nomor ujian ke BKD Kuansing. Sementara untuk ujian CPNS bagi pegawai honorer kategori dua (K2) yang jumlahnya 386 orang digelar di Stadiun Hall B Sport Center.
Dari pantauan lapangan, ribuan peserta tes CPNS tersebut imulai berdatangan sejak pagi dan memadati kawasan parkir stadiun Sport Center Taluk Kuantan. Ribuan kendaraan diparkir di halaman stadion kebanggaan masyarakat Kuansing tersebut. Bahkan sebelum pelaksanaan ujian kemarin sempat juga terjadi kemacetan arus lalu lintas karena banyaknya jumlah peserta yang ikut yang ingin cepat masuk ke dalam stadion untuk mencari tempat duduk.
Hadir dalam pengawasan ujian CPNS kemarin Setdakab Muharman, Kepala BKD Kuansing Ramli, Kepala Polisi Pamong Praja Erdiansyah, Kepala Inspektorat Hernalis. Sementara dari pusat sendiri hadir pengawas dari BKN Pusat dan Menpan, dan Provinsi hadir pengawas dari BPKP, Inspektorat, BKD Provinsi, dan dari pihak Kepolisian.
Susana ujian kemarin sempat membuat peserta mengeluh karena cuaca yang terhitung panas. Namun demikian, secara umum pelaksanaan tes kemarin berjalan amandan lancar. Hujan langsung turun begitu pelaksanaan tes tertulis berakhir.
Menurut Kepala BKD Kuansing Ramli, untuk ujian CPNS jalur umum ini hanya sekali dilakukan yakni tes kompetensi dasar (TKD), tapi untuk tes CPNS pegawai K2 dilakukan dua kali dengan mengikuti dua kali ujian, pertama ujian tes kompetensi dasar (TKD) dan dilanjutkan ujian tes kompetensi bidang (TKB). Sejauh ini untuk pelaksaan ujian CPNS tidak ada kendala. "Kalau untuk pengumuman hasilnya, kita tunggu kabar dari Pemprov Riau," ujarnya
Di Pekanbaru, pelaksanaan tes tertulis CPNS juga berjalan lancar. Sseluruh tenaga honorer kategori dua (K2) melaksanakan tesr calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di kompleks SMA 1, SMP 1 dan SMP 5 Pekanbaru.
Berdasarkan hasil tinjauan dari Sekdako Pekanbaru, Sukriharto, Kepala BKD, dan Kepala BKN VIII wilayah Riau, tes tersebut berlangsung lancar. Menurut Kepala BKD kota Pekanbaru, Hermanius, pihaknya bersyukur tidak menemukan kendala apa pun dalam tes kemarin.
Disinggung mengenai tingkat kehadiran dalam pelaksanaan ujian ini dan ketersediaan soal ujian, Hermanius masih belum bisa menyembutkannya, pasalnya hasil rekapitulasi kehadiran akan diketahui nanti siang. "Nanti sianglah, kita ketahui itu, karena semuanya belum selesai direkap, sedangkan untuk soal ujian alhamdulillah semuanya cukup," imbuhnya. (*)
Source: haluanriaupress.com
Romi diamankan petugas saat berperan sebagai joki dalam tes tertulis yang digelar di Gedung SMKN 1 Tebingtinggi. Tidak itu saja, penerimaan CPNS di Meranti juga diwarnai dengan peristiwa yang jarang terjadi. Salah seorang peserta, terpaksa tidak mengikuti tes tertulis karena melahirkan. Bagi pelamar ini, Pemkab Meranti akan mengupayakan agar yang bersangkutan bisa mengikuti tes susulan.
Selain dua peristiwa yang terjadi di Kabupaten Meranti tersebut, secara umum pelaksanaan tes tertulis CPNS yang digelar di empat kabupaten lainnya di Riau, berjalan lancar.
Hingga berita ini dirilis, Romi masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Kabupaten Kepulauan Meranti. Menurut informasi, terungkapnya aksi Romi bermula dari ketelitian Malinda Thomas Nora, yang merupakan anggota tim pengawas ujian CPNS di SMKN 1 Tebingtinggi. Ketika itu, ia mleihat Romi, yang merupakan mantan siswanya tamatan tahun 2008 lalu, tampak sedang mengikuti ujian tertulis di ruangan tiga.
Ketika didekati, Maulinda menemukan kejanggalan. Pasalnya, nama yang digunakan mantan siswanya itu tidak sesuai dengan nama aslinya, alias nama orang lain. Merasa ada yang tak beres, Maulinda pun kemudian melaporkan temuannya itu ke kepala sekolah dan panitia lainnya.
Laporan Maulinda pun langsung ditanggapi. Setelah dilakukan pengecekan secara teliti, ditemukan bahwa foto yang terpampang pada tanda peserta ujian tidak sama dengan wajah peserta, alias Romi. Buntutnya, Romi pun langsung diamankan. Kabar itu dengan cepat menyebar dan didengar Sekdakab Meranti, Iqaruddin yang ketika itu tengah berkeliling mengawasi pelaksanaan tes tertulis CPNS tersebut.
Ganti Keluarga
Saat diperiksa di hadapan Sekdakab Kuansing dan petugas Kepolisian, Romi mengakui kehadirannya dalam tes tertulis itu menggantikan salah seorang keluarganya bernama Achmad Qurthubi Mawardi, warga Majalengka, Jawa Barat.
Menurut pengakuannya, ia hanya berniat membantu keluarganya tanpa ada imbalan apa-apa. Menurutnya, keluarganya itu tidak bisa hadir tes pada Minggu kemarin karena tidak mendapatkan tiket pesawat.
“Saya kasihan dan kemudian membantu menggantikannnya pada tes CPNS. Saya lakukan karena untuk membantu saja tidak ada iming-iming atau imbalan,” ungkap Romi di hadapan Sekda dan rombongan pemantau dari jajaran Pemkab Meranti.
Bersamaan dengan Romi, juga terungkap bahwa aksi itu juga melibatkan keluarga Romi yang lain, yakni Hasanuddin (30). Ia diduga bertindak sebagai perantara, karena KTP serta tanda peserta dikirim melaluinya. Sama dengan pengakuan Romi, Hasan juga hanya berniat sama-sama ingin membantu Achmad Qurthubi Mawardi, tanpa imbalan apa-apa.
Disayangkan
Menanggapi kejadian itu, Sekdakab Kepulauan Meranti Iqaruddin sangat menyayangkan aksi itu. “Kita sudah jauh hari berharap dan berdoa tidak ada jokyi tapi nyatanya terjadi juga. Ini sangat kita kesalkan. Perbuatan ini jelas melanggar hukum, biarlah hukum yang bertindak. Kita berharap agar kasus ini diusut tuntas,” ujarnya.
Ditambahkannya, proses tes tertulis CPNS tersebut mendapat perhatian serius dari pihaknya. Karena itu, ia bersama Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Zahwani Pandra Arsyad sejak pukul 08.00 WIB berkeliling untuk menyaksikan proses ujian tertulis itu.
Ada sejumlah tempat yang didatangi pihaknya, mulai dari SMAN 1 Tebingtinggi, SMK Patria Dharma, lalu Perguruan Kalam Kudus, SMPN 1 Tebingtinggi, RSUD Selantpanjang, SMAN 2 dan terakhir di SMKN 1.
"Di tempat lain, tidak ditemukan ada kendala. Kalau ada peserta yang tidak hadir, itu juga terjadi hampir di seluruh tempat. Baru di sini kita mendapatkan laporan tentang adanya praktik joki. Ini tentu sangat kita sayangkan. Biarlah kasus ini diproses Kepolisian," ujarnya lagi.
Melahirkan
Sementara itu, salah seorang peserta CPNS lainnya, Minda, juga terpaksa urung mengikuti tes tertulis tersebut. Pasalnya, sekitar pukul 04.00 WIB, ia terpaksa harus menghadapi proses persalinan. Didampingi Irwansyah suaminya asal Tajung Pinang, Kepri, wanita itu menjalani proses persalinan di RSUD Selatpanjang.
Bidan yang merawat Minda yakni Dila, di hadapan Sekdakab Iqaruddin dan Kapolres Pandra mengakui Minda datang ke rumah sakit itu pukul 04.00 WIB pagi subuh Minggu kemarin. Saat dikunjungi, kondisi proses kelahiran anak pertama itu sudah buka tiga. Diperkirakan bayinya akan lahir pada hari itu juga.
Terkait hal ini, Kepala BKPP Kepulauan Meranti, mengatakan akan mengupayakan memberikan kesemptan ujian buat CPNS yang sedang menghadapi masa persalinan itu.
Lancar dan Tertib
Sementara itu, pelaksanan tes tertulis CPNS Minggu kemarin umumnya berjalan lancar. Di Kuansing, ditemukan ada sekitar 333 peserta yang tidak mengambil nomor ujian ke BKD Kuansing. Sementara untuk ujian CPNS bagi pegawai honorer kategori dua (K2) yang jumlahnya 386 orang digelar di Stadiun Hall B Sport Center.
Dari pantauan lapangan, ribuan peserta tes CPNS tersebut imulai berdatangan sejak pagi dan memadati kawasan parkir stadiun Sport Center Taluk Kuantan. Ribuan kendaraan diparkir di halaman stadion kebanggaan masyarakat Kuansing tersebut. Bahkan sebelum pelaksanaan ujian kemarin sempat juga terjadi kemacetan arus lalu lintas karena banyaknya jumlah peserta yang ikut yang ingin cepat masuk ke dalam stadion untuk mencari tempat duduk.
Hadir dalam pengawasan ujian CPNS kemarin Setdakab Muharman, Kepala BKD Kuansing Ramli, Kepala Polisi Pamong Praja Erdiansyah, Kepala Inspektorat Hernalis. Sementara dari pusat sendiri hadir pengawas dari BKN Pusat dan Menpan, dan Provinsi hadir pengawas dari BPKP, Inspektorat, BKD Provinsi, dan dari pihak Kepolisian.
Susana ujian kemarin sempat membuat peserta mengeluh karena cuaca yang terhitung panas. Namun demikian, secara umum pelaksanaan tes kemarin berjalan amandan lancar. Hujan langsung turun begitu pelaksanaan tes tertulis berakhir.
Menurut Kepala BKD Kuansing Ramli, untuk ujian CPNS jalur umum ini hanya sekali dilakukan yakni tes kompetensi dasar (TKD), tapi untuk tes CPNS pegawai K2 dilakukan dua kali dengan mengikuti dua kali ujian, pertama ujian tes kompetensi dasar (TKD) dan dilanjutkan ujian tes kompetensi bidang (TKB). Sejauh ini untuk pelaksaan ujian CPNS tidak ada kendala. "Kalau untuk pengumuman hasilnya, kita tunggu kabar dari Pemprov Riau," ujarnya
Di Pekanbaru, pelaksanaan tes tertulis CPNS juga berjalan lancar. Sseluruh tenaga honorer kategori dua (K2) melaksanakan tesr calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di kompleks SMA 1, SMP 1 dan SMP 5 Pekanbaru.
Berdasarkan hasil tinjauan dari Sekdako Pekanbaru, Sukriharto, Kepala BKD, dan Kepala BKN VIII wilayah Riau, tes tersebut berlangsung lancar. Menurut Kepala BKD kota Pekanbaru, Hermanius, pihaknya bersyukur tidak menemukan kendala apa pun dalam tes kemarin.
Disinggung mengenai tingkat kehadiran dalam pelaksanaan ujian ini dan ketersediaan soal ujian, Hermanius masih belum bisa menyembutkannya, pasalnya hasil rekapitulasi kehadiran akan diketahui nanti siang. "Nanti sianglah, kita ketahui itu, karena semuanya belum selesai direkap, sedangkan untuk soal ujian alhamdulillah semuanya cukup," imbuhnya. (*)
Source: haluanriaupress.com
BERITA LAINNYA +INDEKS
Penumpang Super Air Jet Jakarta-Pekanbaru 'Dikurung' dalam Kabin Pesawat Selama 2 Jam
INHILKLIK - Sejumlah penumpang pesawat Super Air Jet penerbangan Jakarta-Pekanbaru mengeluhkan pe.
Terpleset ke Sungai, Pria Paruh Baya di Kampar Hilang
INHILKLIK - Kakek berusia 62 tahun bernama Maksum, warga Dusun Muara Danau, Desa Sipunggung, Kabu.
Ketua Sementara DPRD Inhil Bacakan Ikrar di Hari Kesaktian Pancasila tahun 2024
TEMBILAHAN - Ketua Sementara DPRD Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Iwan Taruna membacakan Ikrar.
Ketua DPRD Inhil: Kami Tunjukan Komitmen dan Integritas
TEMBILAHAN - Iwan Taruna resmi dilantik sebagai Ketua DPRD Kabupaten Indragiri Hilir, periode 202.
Kerja DPRD Inhil Selama Dijabat Pimpinan Sementara
TEMBILAHAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Inhil melaksanakan rapat paripurna p.
Remaja yang Tenggelam di Sungai Sail Ditemukan Meninggal
INHILKLIK - Tim SAR gabungan berhasil menemukan Fahri (14), korban tenggelam di Sungai Sail, Jala.
TULIS KOMENTAR +INDEKS